Thursday, February 6, 2025

Warga Taiwan Berbondong-bondong Vaksin Flu Setelah Meninggalnya Barbie Hsu Klinik-klinik di Taiwan melaporkan peningkatan antrean dan permintaan vaksin flu setelah kabar meninggalnya aktris Barbie Hsu. Dilansir Liputan6.com dari Mothership, Kamis (6/2/2025), permintaan vaksin melonjak drastis, menyebabkan pasokan vaksin flu gratis di Taiwan berkurang 40.000 dosis dalam semalam. Advertisement Dari 200.000 menjadi 160.000 pada 3 hingga 4 Februari, menurut media Hong Kong The Standard. Dinas Kesehatan Taipei juga memperkirakan bahwa stok vaksin flu gratis akan segera habis. Sementara itu, menurut laporan Shin Min Daily News, kota Tainan mengisi semua slot vaksinasi influenza dalam waktu kurang dari tiga jam pada 3 Februari, meskipun awalnya tersedia lebih dari 7.000 dosis. Pada hari yang sama, situs web Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan (CDC) sempat mengalami gangguan sementara. Peningkatan jumlah pertanyaan dan pendaftaran di klinik Warga Taiwan Berbondong-Bondong Vaksin Flu Setelah Meninggalnya Barbie Hsu Perbesar Warga Taiwan berbondong-bondong vaksin flu setelah meninggalnya Barbie Hsu, permintaan vaksin melonjak drastis. (sumber: PTS/YouTube via Mothership) Klinik-klinik di Taiwan dan Hong Kong juga mengalami peningkatan jumlah pertanyaan dan pendaftaran vaksinasi flu. ETToday melaporkan bahwa sebuah klinik di Kaohsiung langsung dipadati masyarakat setelah informasi tentang ketersediaan 40 dosis vaksin flu tersebar. Beberapa warga yang diwawancarai oleh ETToday mengaku bahwa kematian Hsu menjadi alasan utama mereka memutuskan untuk mendapatkan vaksin. Di Hong Kong, dokter keluarga Lam Wing-wo mengatakan kepada The Standard bahwa jumlah pertanyaan tentang vaksinasi meningkat hingga 30 persen, yang ia kaitkan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat setelah kepergian Hsu. Menurut laporan SETN, Jiang menjelaskan bahwa orang yang telah mengalami gejala flu dan sembuh dalam tiga bulan terakhir, termasuk lansia, tidak perlu mendapatkan vaksin, karena tubuh mereka sudah membangun kekebalan yang cukup kuat. Namun, ia mengingatkan bahwa mereka yang belum pernah terinfeksi, memiliki risiko tertular di tempat kerja, atau memiliki kondisi fisik lemah mungkin akan menghadapi kesulitan dalam mengakses vaksin. Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan, Chiu Tai-yuan, menekankan perlunya memprioritaskan kelompok berisiko tinggi, seperti lansia, di tengah potensi kehabisan stok vaksin di beberapa kota dan wilayah. Namun, ia memastikan bahwa Taiwan masih memiliki lebih dari dua juta dosis vaksin yang tersedia.
AHY Ingin Pekerja WFA saat Lebaran 2025, Kapan Mulai Berlaku? Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) mengungkapkan peluang penerapan Work From Anywhere (WFA) untuk meminimalisir lonjakan pergerakan arus balik masyarakat saat lebaran 2025. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) Perbesar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) mengungkapkan peluang penerapan Work From Anywhere (WFA) untuk meminimalisir lonjakan pergerakan arus balik masyarakat saat lebaran 2025. Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) mengungkapkan peluang penerapan Work From Anywhere (WFA) untuk meminimalisir lonjakan pergerakan arus balik masyarakat saat lebaran 2025. Advertisement "Ini tujuannya adalah untuk mengurai kemacetan. WFA bukan berarti tidak bekerja, tetapi tidak harus masuk kantor sehingga para pegawai, baik pemerintah maupun swasta, ini bisa melakukan perjalanan sambil tetap bekerja dan tetap online," kata Menko AHY usai Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan lebaran yang dilaksanakan Rabu (05/02/2025) di Jakarta. Menko AHY menyampaikan bahwa pihaknya tengah menghitung skema penerapan WFA menjelang Lebaran, terutama mengingat lonjakan mobilitas masyarakat yang diperkirakan akan melebihi 300 juta pergerakan. "Masih perlu sekali lagi kita hitung dengan cermat, pada saatnya akan kita umumkan," katanya. Pada rakor yang berlangsung di Kantor Kemenko Infra tersebut hadir Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, serta para jajaran Kementerian PU, Kementerian BUMN, Kementerian PanRB, BMKG, dan Korlantas POLRI. Menko AHY di dampingi oleh Deputi Nazib Faizal, Deputi Odo R. M. Manuhutu, Deputi Rachmat Kaimuddin, Deputi Ronny Hutahayan, Stafsus Agust Jovan Latuconsina, Stafsus Sigit Raditya, Stafsus Si Made Rai Edi Astawa, Stafsus Herzaky Mahendra Putra, Stafsus Merry Riana dan para Tenaga Ahli Menteri. 2 dari 4 halaman AHY Usul Pekerja WFA Jelang Libur Mudik Lebaran 2025 untuk Urai Macet Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Perbesar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ditemui usai menghadiri acara Perayaan Natal Bersama Kemenko Infra, di Jakarta, Jumat (17/1/2025). (Liputan6.com/Tira) Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengusulkan pekerja melaksanakan kerja di mana saja atau work from anywhere (WFA) menjelang libur mudik Lebaran 2025. Usulan ini juga disebut sudah dibahas bersama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB). Kebijakan WFA itu diharapkan bisa mengurai kepadatan di jalanan selama mudik Lebaran. Perlu diketahui, pada momen libur Lebaran 2025 kali ini berbeda. Lantaran, periode tersebut bersandingan dengan libur Hari Raya Nyepi. "Pertama cutinya atau liburnya, tapi juga kita sedang menghitung benar untuk skema work from anywhere (WFA) di beberapa hari sebelum kita nyatakan masuk ke cuti atau libur lebaran. Ini tujuannya adalah untuk mengurai kemacetan," ungkap AHY usai Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025, di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Rabu (5/2/2025). Dia menuturkan, WFA ini bukan berarti para pekerja libur lebih awal. Namun, proses kerjanya bisa dilakukan di mana saja. Harapannya, para pekerja yang ingin mudik lebaran bisa memulai perjalanannya lebih awal. "Baik pemerintah maupun swasta ini bisa sudah melakukan atau memulai melakukan perjalanan sambil tetap bekerja dan tetap online begitu," tuturnya. Hanya saja, kata AHY, usulan itu belum diputuskan. Termasuk usulan waktu pelaksanaan WFA menjelang libur lebaran. "Nah ini perlu waktu, kami perlu duduk bersama lagi, tidak hanya (kementerian) perhubungan yang sudah membuat simulasi-simulasi tadi kalau work from anywhere dimulai tanggal berapa begitu ya," ujarnya.