Brasil mengakui 10 gol dalam dua pertandingan
Pemain dan manajer mencemooh dari pada full waktu
Terluka Neymar jam tangan dari bangku
Back-to-back kekalahan rumah untuk pertama kalinya sejak tahun 1940
Piala Dunia Brasil datang ke akhir menyedihkan sebagai tuan rumah yang meyakinkan dikalahkan oleh Belanda di tempat ketiga play-off.
Gol dari Robin van Persie, Daley Blind dan Georginio Wijnaldum mengutuk Brazil untuk back-to-back kekalahan di kandang untuk pertama kalinya sejak tahun 1940, menyusul memalukan 7-1 kerugian Selasa ke Jerman di semi-final.
Sebagai penghinaan ditambahkan, Brazil sekarang harus menonton di sebagai saingan sengit mereka Argentina menghadapi Jerman untuk kesempatan untuk memenangkan Piala Dunia di rumah spiritual sepak bola Brasil, Maracana, pada hari Minggu.
Setelah didukung sisi mereka begitu vokal seluruh, pendukung rumah dihidupkan Brazil pada Selasa, bersorak serangan oposisi dan mengarahkan ejekan keras pada pemain mereka sendiri, dan frustrasi mereka berlanjut di ibukota, Brasilia.
Piala Dunia Brasil celaka
Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 1940 bahwa Brasil telah kehilangan pertandingan berturut-turut di kandang (pada tahun 1940 mereka kalah 3-0 v Argentina dan 4-3 v Uruguay).
Brasil telah gagal mencetak gol dalam dua pertandingan dalam turnamen Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak tahun 1978.
Ini hanya kedua kalinya dalam 10 Piala Dunia ketiga tempat play-off lalu bahwa tim telah gagal mencetak gol (Bulgaria kalah 4-0 v Swedia pada tahun 1994).
Belgia pada tahun 1986 (15 gol kebobolan) adalah tim terakhir yang mengakui 14 atau lebih gol dalam final Piala Dunia sebelum Brasil tahun ini (14).
Pelatih Luiz Felipe Scolari menanggung beban kemarahan mereka, dan masa depan jangka panjang sebagai bos tim nasional kini diragukan.
Penggemar Brasil telah dikemas rumah-rumah, bar dan taman penggemar untuk menonton aksi, meninggalkan jalan-jalan dekat kosong, tapi kekalahan mengejutkan oleh Jerman meninggalkan tanda tanya bagaimana mereka akan menyambut tim mereka sebelum pertandingan hari Sabtu.
DEWA POKER
- Ada sedikit indikasi dalam membangun-up bahwa minat mereka telah goyah, saat ribuan turun pada kipas taman pantai Copacabana di Rio de Janeiro, sementara Estadio Nacional dekat dengan kapasitas.
Ketika tim muncul dari terowongan untuk pergi melalui pra-pertandingan mereka pemanasan, para pemain disambut oleh sorak-sorai keras, yang meningkat dalam volume bila terluka jimat Neymar muncul.
Striker - yang mencetak empat gol sebelum cedera punggung memerintah dia keluar dari Jerman bencana - mengenakan kit pelatihan penuh, tapi melihat dari bangku cadangan saat rekan satu timnya pergi ke lapangan.
JUDI POKER -
Tampaknya para fans Brasil bertekad untuk mendukung tim mereka, tetapi mereka juga berhasil diketahui mereka tidak lupa kekalahan oleh Jerman sebagai ejekan keras terdengar saat nama Scolari dan striker terkepung Fred dibacakan.
Fred adalah salah satu dari enam starter melawan Jerman yang diasingkan ke bangku cadangan melawan Belanda, dan beberapa pemain dari skuad 23-orang Brazil kemungkinan akan bermain di Piala Dunia lalu.
Apapun masa depan tidak tahan, ia sempat lupa tentang sebelum pertandingan hari Sabtu sebagai pemain dan fans sekali lagi menyanyikan lagu kebangsaan Brasil serempak.
Seolah meriah membawakan lagu kebangsaan sebagai salah sepanjang turnamen, tetapi pikiran penebusan berlangsung hampir tiga menit, ketika kapten Brasil Silva ditarik kembali Robben dan wasit memberi hadiah tendangan penalti, Van Persie yang ahli dikonversi.
Para fans tuan rumah tercengang diam, tapi itu menjadi lebih buruk hampir 15 menit kemudian ketika mereka kebobolan kedua. Ini bek David Luiz waktu menuju clearance jinak langsung ke Blind dan gelandang Belanda menemukan sudut atas untuk gol internasional pertamanya.
Wajah yang cemberut Brasil, mungkin takut kapitulasi serupa yang melihat Brasil mengakui lima gol hanya dalam 18 menit melawan Jerman.
Mereka meningkat sebagai setengah berlalu, tapi itu tidak cukup bagi para pemain untuk menghindari mencemooh ketika mereka meninggalkan lapangan saat istirahat.
Match of the Day komentator Steve Wilson
"The boos menghujani Brazil dan manajer mereka Luiz Felipe Scolari. Hal ini sangat sulit untuk membayangkan dia bertahan di pekerjaan. Jika mencapai babak semi-final adalah persyaratan minimum mereka telah mencapai itu, tapi apa yang terjadi di semifinal memiliki telah dibuat lebih buruk lagi, jika itu mungkin, dengan hasil ini. "
POKER ONLINE -
Permainan melambat ke kecepatan pejalan kaki di babak kedua, dengan penggemar Brasil terus boo Scolari setiap kali layar besar di stadion menunjukkan wajah berusia 65 tahun itu.
Ramires melintas tembakan lebar sebelum Oscar dipesan untuk menyelam seperti Brazil diupayakan untuk beberapa jalan kembali ke dalam permainan.
Sebaliknya, meskipun, Wijnaldum menyelesaikan kekalahan menyedihkan lain untuk sisi Scolari dengan ketiga pada menit akhir.
Mengulangi penuh waktu dalam kekalahan oleh Jerman, peluit akhir disambut dengan sebuah paduan suara besar ejekan.
Itu adalah positif send-off untuk berangkat bos Belanda Louis van Gaal saat ia embarks pada tugas berikutnya, sebagai manajer Manchester United.
Tapi bagi Brasil, turnamen yang dimulai dengan optimisme dan janji untuk para pemenang lima kali berakhir dengan frustrasi.
