Friday, January 17, 2025

5 Pertemuan Terakhir Arsenal dan Aston Villa di Premier League

Kedua tim saling mengalahkan
POKER PELANGI Arsenal akan menjamu Aston Villa di Emirates Stadium pada pekan ke-22 English Premier League 2024/2025. Pertarungan ini berpotensi memengaruhi persaingan di papan atas klasemen, dengan Arsenal bersaing juara dan Aston Villa menembus empat besar. Riwayat pertemuan terakhir menunjukkan Arsenal unggul dengan tiga kemenangan, sementara Aston Villa mampu dua kali menang. Arsenal bakal menerima kunjungan Aston Villa pada pekan ke-22 English Premier League 2024/2025. Duel ini dihelat di Emirates Stadium, Minggu (19/1/2025) pukul 00.30 WIB. Pertarungan ini berpotensi ketat sebab kedua tim tengah bertarung di papan atas. Dalam beberapa musim terakhir, Aston Villa kerap menyulitkan Arsenal. Ini yang membuat pertemuan kedua tim menarik. Pasalnya, duel kali ini berpotensi memengaruhi persaingan. Arsenal tengah bersaing dalam perebutan titel juara, sedangkan Aston Villa berusaha menembus empat besar. Kemenangan bakal berpengaruh terhadap posisi di klasemen. Jelang bentrokan kedua tim, mari melihat lima pertemuan terakhir Arsenal dan Aston Villa di Premier League. 1. Arsenal mengalahkan Aston Villa pada awal musim 2022/2023 Arsenal menjamu Aston Villa pada pekan kelima Premier League 2022/2023. Pertemuan ini berlangsung dengan berat sebelah. Bertarung di Emirates Stadium, tim asuhan Mikel Arteta mampu mendominasi permainan dan meraih kemenangan dengan skor 2–1. Bertindak sebagai tuan rumah, Arsenal bermain dominan dengan unggul dahulu melalui gol Gabriel Jesus. Aston Villa sempat menyamakan skor melalui Douglas Luiz. Namun, gol Gabriel Martinelli berhasil mencetak gol untuk memastikan kemenangan Arsenal atas Aston Villa. 2. Hujan gol mewarnai kemenangan Arsenal atas Aston Villa pada pertemuan kedua 2022/2023 Pada pekan ke-24 Premier League 2022/2023, giliran Aston Villa yang menjamu Arsenal di Villa Park. Namun, tim besutan Unai Emery tak bisa terhindar dari kekalahan Arsenal. Hujan gol mewarnai kemenangan Arsenal atas Aston Villadengan skor akhir 4–2. Permainan ketat diperagakan kedua tim pada babak pertama. Aston Villa mampu unggul dahulu melalui gol Ollie Watkins. Tak berselang lama, Bukayo Saka menyamakan skor menjadi 1–1. Namun, Aston Villa mencetak gol lagi via Philippe Coutinho jelang turun minum. Pada babak kedua, Arsenal mengejar ketertinggalan. Tim tamu baru bisa menyamakan kedudukan melalui Oleksandr Zinchenko menit 61. Momentum kemenangan Arsenal terjadi pada injury time. Gol bunuh diri Emiliano Martinez menit 90+3 berhasil dilengkapi Gabriel Martinelli menit 90+8. Arsenal akhirnya pulang dengan tiga poin dari markas Aston Villa.

5 Pemain Termuda Manchester United yang Cetak Hattrick di EPL

Shinji Kagawa mencetak hattrick untuk MU vs Norwich City pada 2 Maret 2013, menjadi pemain Asia pertama yang mencetak hattrick di EPL. Andy Cole mencetak quintrick dengan 5 gol saat MU melawan Ipswich Town pada 4 Maret 1995, usia 23 tahun 140 hari. Cristiano Ronaldo mencetak hattrick untuk MU vs Newcastle United pada 12 Januari 2008, usia 22 tahun 341 hari. Manchester United (MU) kerap kali memunculkan penyerang muda berbakat yang berhasil mengukir rekor lewat torehan golnya di English Premier League (EPL). Salah satunya menjadi pemain termuda dalam sejarah MU yang menorehkan trigol atau hattrick di EPL. Aksi mereka berperan penting bagi raihan kemenangan Manchester United atas lawan-lawannya. Dilansir laman resmi Premier League, berikut lima pemain termuda Manchester United yang cetak hattrick di EPL. 1. Shinji Kagawa menorehkan hattrick di EPL kala berusia 23 tahun 350 hari Shinji Kagawa bergabung dengan Manchester United dari Borussia Dortmund pada Juli 2012. Ia menjadi pemain Jepang pertama yang berseragam MU. Kagawa pernah menampilkan aksi memukau kala berlaga di EPL. Ia mencetak hatttrick dalam kemenangan Manchester United 4–0 atas Norwich City pada 2 Maret 2013. Kagawa menorehkan gol pertamanya dengan memaksimalkan umpan matang Robin van Persie pada injury time babak pertama. Ia menambah dua gol lagi setelah berkolaborasi dengan Wayne Rooney pada menit ke-76 dan 87. Kagawa menjadi pesepak bola Asia pertama yang menciptakan hattrick di EPL. 2. Andy Cole cetak 5 gol dalam 1 laga EPL saat membela MU kala berusia 23 tahun 140 hari Andy Cole dikenal sebagai salah satu striker tajam di EPL pada medio 1990-an. Ia didatangkan Manchester United dari Newcastle United pada Januari 1995. Cole beberapa kali menciptakan momen luar biasa lewat aksinya dalam mencetak gol di EPL. Salah satunya menorehkan quintrick atau 5 gol dalam 1 laga saat MU membantai Ipswich Town 9–0 pada 4 Maret 1995. Cole membobol gawang Ipswich Town pada menit ke-19, 37, 53, 65, dan 87. Ia saat itu masih berusia 23 tahun 140 hari. 3. Cristiano Ronaldo menciptakan hattrick di EPL ketika berusia 22 tahun 341 hari Cristiano Ronaldo mulai dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik dunia kala bersinar bersama Manchester United pada periode pertamanya 2003–2009. Ia menjalani musim terbaik bersama MU pada 2007/2008. Ronaldo menjadi top skor EPL dengan koleksi 31 gol dalam 34 laga. Ia mencetak hattrick pertamanya untuk Manchester United di EPL dalam kemenangan 6–0 atas Newcastle United pada 12 Januari 2008. Ronaldo menciptakan trigol tersebut pada menit ke-49, 70, dan 88. Ia saat itu masih berusia 22 tahun 341 hari. 4. Amad Diallo cetak hattrick pertamanya di EPL saat masih berusia 22 tahun 189 hari Amad Diallo menjadi salah satu pemain muda Manchester United yang naik daun pada 2024/2025. Ia beberapa kali menampilkan performa impresif lewat kontribusinya saat mencetak gol maupun assist. Diallo pernah menjadi pahlawan kemenangan Manchester United 3–1 atas Southampton di EPL pada 16 Januari 2025. MU kala itu tertinggal 0–1 dari Southampton setelah Manuel Ugarte mencetak gol bunuh diri pada menit ke-42. Diallo lalu menyelamatkan Manchester United dari kekalahan sekaligus menjadi pahlawan kemenangan lewat hattrick pada 10 menit terakhir laga. Ia mencetak gol pertamanya pada menit ke-82. Diallo kemudian menorehkan gol kedua dan ketiganya pada menit 90 dan 90+4. Pemain asal Pantai Gading itu masih berusia 22 tahun 189 hari. 5. Wayne Rooney menjadi pencetak hattrick termuda MU di EPL saat usianya 21 tahun 4 hari Wayne Rooney berhasil mengukir berbagai rekor sejak bergabung dengan Manchester United dari Everton pada musim panas 2004. Salah satunya ketika mencetak hattrick pertamanya untuk MU dalam kemenangan 4–0 atas Bolton Wanderers oada 28 Oktober 2006. Rooney saat itu masih berusia 21 tahun 4 hari. Ia mencetak gol pertamanya setelah mendapatkan umpan matang dari Michael Carrick pada menit kesepuluh. Rooney lalu menorehkan gol keduanya pada menit ke-16. Ia menutup kemenangan MU 4–0 atas Bolton lewat gol ketiganya usai memanfaatkan assist dari Darren Fletcher pada menit ke-89. Kelima pemain di atas sukses mengukir sejarah dengan menjadi pencetak gol termuda Manchester United di EPL. Diallo berhasil melampaui Kagawa, Cole, dan Ronaldo, dengan mencatat namanya sebagai pencetak hattrick termuda kedua MU di EPL setelah Rooney. Mampukah Diallo mempertahankan performanya dan mengangkat posisi MU di klasemen sementara EPL pada 2024/2025?

Thursday, January 16, 2025

6 Kiper yang Direkrut Arsenal pada Era Mikel Arteta

David Raya jadi pembelian tepat POKER PELANGI Arsenal merekrut 6 penjaga gawang di era Mikel Arteta, termasuk Runarsson, Ryan, Ramsdale, Turner, Raya, dan Neto. Runarsson dilepas ke FC Copenhagen setelah tiga kali peminjaman, Ryan dipulangkan ke Brighton & Hove Albion, Ramsdale digeser oleh Raya dan dilepas ke Southampton. Raya berhasil menggusur Ramsdale sebagai kiper utama Arsenal dengan performa apiknya dan menjadi andalan tim di bawah asuhan pelatih Inaki Cana. Sejak Mikel Arteta ditunjuk sebagai pelatih pada Desember 2019, Arsenal tercatat telah merekrut 30 pemain hingga 16 Januari 2025. Menariknya, jika memerinci secara spesifik, kiper menjadi posisi paling banyak dalam jumlah tersebut. The Gunners di bawah asuhan Mikel Arteta sudah mendatangkan enam penjaga gawang. Fakta ini cukup mengejutkan mengingat kiper merupakan posisi yang seharusnya tidak sering mengalami perubahan. Selain itu, jika melihat performa Arsenal, mereka juga sebetulnya lebih mengalami kekurangan di wilayah lain, seperti penyerang. Lalu, siapa saja enam kiper yang direkrut Arsenal pada era Mikel Arteta? 1. Runar Alex Runarsson jadi yang pertama Runar Alex Runarsson jadi kiper pertama yang direkrut oleh Arsenal pada era Mikel Arteta. Pemain berpaspor Islandia ini digaet dari Dijon pada awal musim 2020/2021. Ia dibeli dengan harga sekitar Rp34 miliar. Runarsson didatangkan oleh Arsenal untuk menggantikan Emiliano Martinez. Pada saat yang sama, kiper asal Argentina tersebut memang pindah secara permanen ke Aston Villa. Namun, karier Runarsson di Arsenal tidak bagus. Tercatat, ia mengalami tiga kali masa peminjaman di OH Leuven, Alanyaspor, dan Cardiff City. Pada bursa transfer Januari 2024, kiper setinggi 1,86 meter ini pun dilepas secara gratis kepada FC Copenhagen. Runarsson hanya mencatatkan enam penampilan bersama Arsenal. 2. Mathew Ryan dipinjam dari Brighton pada Januari 2021 Arsenal memang sudah tidak puas dengan kemampuan Runar Alex Runarsson sedari awal. Hasilnya, pada bursa transfer Januari 2021, mereka pun kembali mendatangkan seorang kiper, yaitu Mathew Ryan. Pemain asal Australia ini dipinjam dari Brighton & Hove Albion. Pada paruh kedua 2020/2021, Ryan mencatatkan tiga penampilan bersama Arsenal. Namun, seperti Runarsson, Mikel Arteta juga kurang terkesan dengan performa Ryan. Setelah musim berakhir, Arsenal memulangkannya. 3. Aaron Ramsdale dibeli pada Agustus 2021 dengan harga cukup mahal Pada bursa transfer musim panas 2021, Mikel Arteta membuat kejutan. Ia membeli Aaron Ramsdale dari Sheffield United dengan harga mencapai Rp486 miliar. Transfer ini membuat publik bertanya-tanya. Selain karena harganya yang mahal, rekor Ramsdale dalam dua musim terakhir juga buruk. Selama periode tersebut, ia tercatat sebagai kiper tim yang terdegradasi. Pada 2020/2021, Sheffield United terlempar dari EPL. Semusim sebelumnya (2019/2020), Ramsdale bermain untuk AFC Bournemouth, yang juga merasakan degradasi. Namun, pemain asli Inggris ini mampu menepis semua keraguan. Pada musim pertamanya berseragam Arsenal, Ramsdale mencatatkan 12 nirbobol dan 90 penyelamatan. Pada musim berikutnya (2022/2023), angka tersebut meningkat. Ia membuat 14 nirbobol dan 94 penyelamatan. Sayangnya, pada 2023/2024, Ramsdale tergeser oleh David Raya. Ia pun dilepas secara permanen pada awal musim 2024/2025 kepada Southampton. Ramsdale bermain sebanyak 99 kali untuk Arsenal. 4. Matt Turner datang dari Amerika Serikat pada 2022 Performa Aaron Ramsdale yang apik membuat Bernd Leno harus menyerahkan status kiper nomor satu. Pada awal musim 2022/2023, kiper asal Jerman itu pun meninggalkan Arsenal dan bergabung dengan Fulham. Untuk menggantikannya, Arsenal merekrut Matt Turner dari klub Major League Soccer (MLS), New England Revolution. Meski begitu, transfer Turner sejatinya sudah dilakukan pada bursa transfer Januari 2022. Saat itu, Arsenal memang mengumumkan, kiper Timnas Amerika Serikat ini baru akan bergabung pada musim panas 2022. Turner dibeli dengan harga sekitar Rp102 miliar. Namun, kiper setinggi 1,91 meter ini hanya bertahan 1 musim di Emirates Stadium. Pada awal musim 2023/2024, Arsenal melepasnya kepada Nottingham Forest. Selama membela Arsenal, Turner bermain tujuh kali. 5. David Raya jadi kiper utama Arsenal David Raya menjadi pemain yang menyingkirkan Aaron Ramsdale dari status kiper utama Arsenal. Itu terjadi pada 2023/2024. Awalnya, Raya direkrut secara pinjaman dari Brentford. Namun, pada awal musim 2024/2025, ia akhirnya dibeli secara permanen. Pada 2023/2024, Raya berhasil memenangkan penghargaan kiper terbaik EPL karena mampu meraih 16 nirbobol, terbanyak di antara kiper lain. Selain itu, di antara kiper EPL lain yang bermain minimal 32 kali pada musim tersebut, Raya menjadi yang paling jarang kebobolan. Ia hanya kebobolan 24 kali. Performa menawan tersebut berlanjut pada musim ini. Hingga pekan ke-21, Arsenal menjadi tim yang kebobolan paling sedikit (19). Itu tidak terlepas karena Raya yang tidak pernah absen di bawah gawang mereka. Sebetulnya, Mikel Arteta sudah menginginkan Raya sejak tiba di Arsenal pada Desember 2019. Ketika mengumumkan staf kepelatihannya, Arteta merekrut Inaki Cana sebagai pelatih kiper. Sosok yang juga berasal dari Spanyol itu datang dari Brentford. Cana pun memberikan rekomendasi kepada Arteta untuk mendatangkan Raya. Rencana tersebut memang baru terealisasi pada 2023. Namun, berkat kontribusinya, kini Arsenal selalu merayakan kehadiran Raya. 6. Neto dipinjam dari AFC Bournemouth pada awal musim 2024/2025 Kepergian Aaron Ramsdale ke Southampton pada awal musim 2024/2025 meninggalkan lubang di posisi kiper Arsenal. Mereka pun memilih Neto untuk menambalnya. Pemain asal Brasil tersebut dipinjam dari AFC Bournemouth. Namun, hingga 16 Januari 2025, pemain yang saat ini sudah berusia 35 tahun itu belum pernah mencicipi rasanya bermain untuk Arsenal. Sebetulnya, terdapat satu kiper lain yang juga direkrut oleh Arsenal pada awal musim 2024/2025. Mereka membawa Tommy Setford dari Ajax Amsterdam. Namun, Setford yang baru berusia 18 tahun digaet oleh Arsenal untuk tim akademi mereka. Meski begitu, Setford justru mendahului Neto untuk mencatatkan debut bersama Arsenal. Pada 30 Oktober 2024, ia menjaga gawang The Gunners ketika melawan Preston North End pada babak keempat Piala Carabao. Setford mampu mencatatkan nirbobol karena Arsenal menang dengan skor 3–0. Kesempatan Setford untuk tampil pada laga ini tidak terlepas karena Neto yang terbentur dengan aturan. Pasalnya, sebelum bergabung dengan Arsenal, Neto sudah sempat bermain bersama AFC Bournemouth di Piala Carabao musim ini. Kompetisi tersebut memang melarang pemain untuk bermain bersama dua klub berbeda pada musim yang sama. Mikel Arteta merupakan seorang pelatih yang memiliki gaya bermain yang dominan dalam menguasai bola serta menginginkan tim untuk membangun serangan dari bawah. Demi bisa mencapainya, ia pun membutuhkan kiper yang sesuai. Arsenal melewati proses yang panjang hingga akhirnya menemukan David Raya. Bahkan, jika melihat daftar di atas, mereka juga menerapkan kriteria yang sama untuk kiper cadangan.

4 Kiper Tottenham Hotspur yang Tampil di EPL 2024/2025

Ada kiper yang baru bergabung POKER PELANGI Lini pertahanan Tottenham Hotspur tampil buruk di English Premier League (EPL) 2024/2025. Usai menjalani 21 laga, gawang The Lilywhites kebobolan 32 kali. Hanya segelintir klub di EPL musim ini yang punya lini belakang lebih rapuh. Alhasil, Tottenham untuk sementara terdampar di peringkat 13 klasemen. Sering kebobolan, kinerja para kiper Tottenham pun sering disorot. Tottenham memang memiliki masalah pada posisi penjaga gawang musim ini. Kiper utama mereka, Guglielmo Vicario, sudah absen sejak Desember 2024. The Lilywhites harus mengandalkan para kiper cadangan untuk mengamankan gawang mereka. Termasuk Vicario, Tottenham sudah memakai empat kiper berbeda di EPL 2024/2025. Seperti apa hasilnya? Inilah ulasan singkat performa mereka per 16 Januari 2025 ini. 1. Guglielmo Vicario tampil 12 kali di EPL 2024/2025 sebelum absen Guglielmo Vicario masih menjadi kiper andalan Tottenham Hotspur pada 2024/2025. Vicario pun tampil dalam 15 laga The Lilywhites di semua ajang sebelum Desember 2024. Itu termasuk 12 laga pertama EPL musim ini. Statistiknya pun terbilang cukup bagus. Ia hanya kebobolan 13 kali dan mencatat 3 clean sheet. Clean sheet terbaru Vicario dicatat pada laga pekan ke-12 EPL. Saat itu, sang kiper Italia turut membawa Tottenham membantai Manchester City 4–0. Sayangnya, laga itu juga berakhir buruk bagi Vicario karena ia mengalami cedera pergelangan kaki. Ia bahkan harus menjalani operasi demi pemulihan cedera tersebut. Vicario pun masih absen hingga saat ini. Belum diketahui kapan Vicario bisa kembali merumput. Namun, Manajer Ange Postecoglou menyebut bahwa ia bakal menepi selama setidaknya beberapa bulan. 2. Fraser Forster kebobolan 15 kali dalam 7 penampilan di EPL 2024/2025 Dengan absennya Vicario, status kiper andalan Tottenham otomatis jatuh ke tangan Fraser Forster. Sejak bergabung pada 2022, Forster memang difungsikan sebagai kiper kedua The Lilywhites. Forster pun sempat tampil dalam tujuh laga EPL 2024/2025. Sayangnya, statistik Forster terbilang buruk. Dalam 7 laga tersebut, Forster kebobolan 15 kali dan hanya mencatat 1 clean sheet. Gawangnya bahkan sempat dibobol 4 kali oleh Chelsea dan 6 kali oleh Liverpool. Forster juga tampil buruk saat menghadapi Manchester United pada perempat final Piala Liga. Meski Tottenham menang 4–3, ia membuat dua blunder yang berujung gol Setan Merah. Forster sendiri akhirnya harus menepi sejak awal Januari 2025. Ia mengalami sakit dan belum diketahui kapan akan pulih. Tottenham pun lagi-lagi dipaksa mengganti personel untuk mengawal gawang mereka. 3. Brandon Austin tampil apik saat Tottenham dikalahkan Newcastle United Tottenham sempat memberi kepercayaan kepada Brandon Austin untuk menggantikan Vicario dan Forster. Austin adalah kiper 26 tahun jebolan akademi Tottenham sendiri. Ia sudah masuk tim senior The Lilywhites sejak 2019, tetapi belum pernah tampil. Setelah menunggu lama, kesempatan Austin untuk merumput akhirnya datang pada 2025. Austin tampil saat Tottenham menjamu Newcastle United pada pekan ke-20 EPL 2024/2025. Laga itu pun menjadi penampilan debutnya bersama tim senior Tottenham. Istimewanya, Austin sukses menghiasi debutnya dengan performa apik. Ia tampil percaya diri dan membuat sejumlah penyelamatan penting. Sayangnya, laga itu tetap berakhir dengan kekalahan 1–2 bagi Tottenham. Austin gagal mencegah gol-gol dari Anthony Gordon dan Alexander Isak. Meski demikian, penampilannya tetap menjanjikan potensi yang luar biasa. 4. Antonin Kinsky dipercaya Tottenham pada Derbi London Utara kontra Arsenal Kiper keempat Tottenham Hotspur yang tampil di EPL 2024/2025 adalah Antonin Kinsky. Kinsky merupakan kiper 21 tahun asal Ceko yang baru didatangkan Tottenham pada Januari 2025. Tak lama setelah bergabung, Kinsky langsung debut bareng The Lilywhites. Ia turut membawa Tottenham menang 1–0 atas Liverpool pada semifinal Piala Liga. Kinsky juga tampil saat Tottenham melakoni putaran ketiga Piala FA. Berselang 3 hari, ia bahkan dipercaya debut di EPL dalam laga spesial. Kinsky menjadi kiper Tottenham saat melakoni Derbi London Utara kontra Arsenal pada pekan ke-21. Hasilnya, penampilan Kinsky pada laga tersebut tak istimewa. Ia gagal mencegah Tottenham kalah 1–2 dan hampir membuat blunder fatal pada babak pertama. Gol kedua Arsenal bahkan terbilang sebagai hasil kesalahannya. Meski demikian, Kinsky tampaknya masih akan menjadi kiper andalan Tottenham untuk sementara. Tottenham Hotspur sudah memakai empat kiper berbeda di EPL 2024/2025. Ada yang cukup memuaskan, ada pula yang performanya terbilang buruk. Mampukah lini pertahanan Tottenham menemukan konsistensi meski kerap berganti kiper?

Wednesday, January 15, 2025

4 Pemain Jepang yang Membela Klub Primeira Liga 2024/2025

Salah satunya Hidemasa Morita POKER PELANGI Jepang menjadi salah satu negara penghasil talenta sepak bola terbaik dari Asia. Para pemain berkualitas dengan mudahnya ditemui di berbagai klub dunia, termasuk di Eropa. Portugal menjadi salah satu negara yang dituju para pemain dari Jepang untuk mengadu nasib. Primeira Liga sebagai kasta teratas Liga Portugal menawarkan pengalaman bermain di level tinggi. Dengan kualitas yang dimiliki, potensi bermain reguler dapat terjadi. Mereka siap berkompetisi dengan para pemain lokal maupun dari negara lain demi menjadi pilihan utama. Pada 2024/2025, terdapat empat pemain dari Jepang yang memperkuat klub Primeira Liga Portugal. Siapa saja mereka? Yuk, ketahui melalui informasi di bawah ini. 1. Hidemasa Morita menjadi jenderal lapangan tengah Sporting CP Hidemasa Morita sudah berkarier di Portugal sejak Januari 2021 lalu. Klub pertamanya adalah Santa Clara. Penampilannya di sini menjanjikan dan hanya selama 1,5 musim. Setelah itu, Sporting CP merekrutnya pada musim panas 2022 lalu dan menjadi andalan hingga kini. Berposisi sebagai gelandang, Morita berperan penting terhadap kompetitifnya Sporting. Ia merupakan sosok vital keberhasilan Sporting menjuarai Primeira Liga pada 2023/2024 lalu. Secara keseluruhan, ia sudah tampil dalam 105 laga dengan 10 gol dan 11 assist. Pada 2024/2025, Morita masih menjadi andalan di lini tengah Sporting. Ia menjadi bagian penting membantu Sporting berada di puncak klasemen. Sejauh ini, gelandang berusia 29 tahun ini cukup produktif dengan sumbangsih 2 gol dan 3 assist dari 15 laga Primeira Liga. 2. Kanya Fujimoto berperan sebagai kreator serangan Gil Vicente Musim 2024/2025 menandai tahun kelima Kanya Fujimoto membela Gil Vicente. Pada awalnya, ia dipinjam dari Tokyo Ferdy pada 2020/2021. Berkat penampilannya yang menjanjikan, pemain berusia 25 tahun ini dipermanenkan setahun setelahnya. Secara perlahan, Fujimoto menjadi pemain tak tergantikan di Gil Vicente. Perannya sebagai kreator serangan membuatnya selalu diandalkan. Kemampuannya sebagai pemain serbabisa menjadi alasan dirinya bisa bermain reguler di klub yang berbasis di Kota Barcelos ini. Posisi regulernya adalah gelandang serang. Namun, Fujimoto dapat berperan sebagai gelandang sentral, gelandang sayap, hingga winger. Di Primeira Liga 2024/2025, ia telah memainkan 16 pertandingan dengan kontribusi 5 gol dan 3 assist untuk Gil Vicente. 3. Taichi Fukui merupakan pemain anyar Arouca pada 2024/2025 Taichi Fukui baru bergabung bersama Arouca pada 2024/2025. Ia dipinjam dari Bayern Munich selama semusim. Sosok berusia 20 tahun ini didatangkan untuk menambah kedalaman skuad di lini tengah. Kehadirannya diharapkan dapat membantu tim kompetitif. Meski baru bergabung, Arouca bukanlah klub Portugal pertama yang dibela Fukui. Pada paruh kedua 2023/2024 lalu, ia menjalani masa peminjaman di Portimonense. Hingga paruh musim ini, pemain kelahiran Kanagawa ini menjadi andalan dengan catatan 14 pertandingan. 4. Fuki Yamada baru bergabung dengan Nacional pada Januari 2025 Fuki Yamada menjadi pemain Jepang terbaru yang meniti karier di Portugal. Pada Januari 2025, Nacional merekrutnya langsung dari klub Jepang, Kyoto Sanga. Pemain berusia 23 tahun ini didatangkan sebagai pemain pinjaman hingga akhir musim 2024/2025. Meski direkrut dari Kyoto Sanga, Yamada sejatinya tampil gemilang ketika bersama Tokyo Verdy. Penampilannya pada musim 2024 membuat Nacional kepincut. Kyoto Sanga sebagai klub pemiliknya pun terbuka untuk meminjamkan sang pemain agar bisa berkarier di Eropa. Beberapa pemain di atas sudah menjadi andalan di klub yang dibelanya. Sementara, sejumlah nama merupakan pemain baru. Ini membuat peluang mereka untuk dipilih bermain reguler masih terbuka lebar. Menarik dinantikan kiprah mereka di Primeira Liga 2024/2025.

4 Pemain Juventus 2024/2025 dengan Masa Bakti Terlama

Dua pemain berposisi kiper POKER PELANGI Juventus berambisi untuk segera kembali meraih kesuksesan di Serie A Italia. Sebab, terakhir kali mereka keluar sebagai juara ialah pada 2019/2020. Artinya, Bianconeri telah melewati 4 musim tanpa meraih scudetto. Untuk mencapai misi tersebut, Juventus memiliki skuad yang diisi oleh beragam pemain pada 2024/2025. Beberapa di antaranya telah bergabung dengan Bianconeri dalam kurun waktu yang cukup lama. Berikut empat pemain aktif Juventus dengan masa bakti terlama. 1. Sempat hengkang, Carlo Pinsoglio pulang ke Juventus pada 2014 Carlo Pinsoglio merupakan pemain jebolan akademi Juventus. Pada 2012, ia sempat meninggalkan Allianz Stadium untuk bergabung dengan Vicenza. Pada 2014, Bianconeri memutuskan untuk memulangkannnya. Pemain yang kini berusia 34 tahun itu kesulitan untuk mendapat menit bermain sejak pulang ke Juventus. Dirinya beberapa kali dipinjamkan kepada klub lain untuk mendapat menit bermain lebih. Hingga paruh musim 2024/2025, ia bahkan belum mencatatkan menit bermain sedetik pun lantaran kalah bersaing dengan kiper-kiper lainnya. 2. Mattia Perin menjadi opsi di bawah mistar gawang Mattia Perin mengawali kebersamaannya dengan Juventus pada musim panas 2018. Saat itu, ia ditebus dari Genoa dengan mahar sebesar 16,3 juta euro atau Rp272 miliar. Artinya, pemain kelahiran Latina, Italia, itu telah menghabiskan waktu selama lebih dari 6 musim bersama Bianconeri. Berposisi sebagai penjaga gawang, menit bermain Perin memang tak banyak. Namun, ia hadir sebagai salah satu opsi di bawah mistar gawang. Pada 2024/2025 ini, ia telah merumput dalam 7 laga dengan 2 di antaranya di Liga Champions Eropa. 3. Danilo menjadi kapten tim Danilo telah menjadi sosok penting di skuad Juventus sejak datang dari Manchester City pada musim panas 2019. Statusnya sebagai salah satu pemain senior juga membuat tim pelatih menugaskannya sebagai kapten tim. Pada 2024/2025 ini, ia menjawab kepercayaan tersebut dengan performa apik di lini belakang. Pemain asal Brasil tersebut menjadi salah satu pemain yang memiliki peran penting di balik kokohnya pertahanan Bianconeri di Serie A 2024/2025. Kemampuan bermain di beberapa posisi berbeda juga membuatnya cukup diandalkan. Sejauh ini, ia telah bermain dalam 12 laga dengan torehan 1 assist. 4. Nicolò Fagioli tampil menjanjikan di lini tengah Nicolò Fagioli menjadi nama terakhir dalam daftar ini. Ia merupakan pemain jebolan akademi yang menembus tim utama Juventus pada Januari 2021. Berposisi utama sebagai gelandang, pemain berusia 23 tahun itu masih berjuang untuk mendapat tempat utama di lini tengah. Pemain kelahiran Piacenza, Italia, itu menunjukkan performa yang menjanjikan pada 2024/2025. Di berbagai ajang, ia telah tampil dalam 21 laga dengan torehan 1 assist. Satu-satunya assist tersebut tercipta di ajang Liga Champions Eropa dan membawa Bianconeri menang 3–2 atas RB Leipzig. Para pemain tersebut menjadi pilar penting di skuad Juventus pada 2024/2025. Pengalaman mereka sangat dibutuhkan meski ada juga yang tak mendapat menit bermain reguler. Menarik untuk dinantikan apakah juventus mampu meraih scudetto pada akhir musim.

Tuesday, January 14, 2025

4 Pemain Maroko dengan Nilai Pasar Tertinggi di LaLiga 2024/2025

Ada Brahim Diaz POKER PELANGI LaLiga menjadi salah satu kompetisi paling bergengsi di Eropa. Selain karena klub-klub LaLiga mendominasi turnamen papan atas Eropa, banyak juga pemain bintang yang bermain di sana, tidak terkecuali para pemain asal Maroko. LaLiga sudah sejak lama menjadi tujuan para pemain asal Maroko untuk meniti karier. Saat ini, tercatat ada sebanyak 12 pemain asal Negeri Maghribi yang berseragam klub LaLiga, menjadi terbanyak keempat setelah Negeri Samba. Beberapa pemain asal Maroko tersebut memiliki nilai pasar yang tinggi hingga mencapai lebih dari Rp250 miliar. Siapa saja mereka? Yuk, simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut! 1. Brahim Diaz (Rp608 miliar) masih tampil produktif bersama Real Madrid Brahim Diaz merupakan pemain Maroko dengan nilai pasar paling tinggi di LaLiga 2024/2025. Saat ini, nilai pasar dari pemain berusia 25 tahun tersebut berada di nominal Rp608 miliar. Hal ini mengalami penurunan sekitar Rp85 miliar apabila dibandingkan dengan pembaruan nilai pasar terakhir pada 7 Juni 2024. Padahal, ia mendapatkan banyak menit bermain dengan menjalani 45 pertandingan bersama Real Madrid pada 2023/2024 lalu. Ia juga tampil produktif dengan mencatatkan 12 gol dan 9 assist. Meskipun demikian, Brahim Diaz tetap bisa menaikkan nilai pasarnya mengingat masih menjadi andalan Carlo Ancelotti. 2. Nayef Aguerd (Rp608 miliar) langsung menjadi andalan bagi Real Sociedad Nayef Aguerd menemani Brahim Diaz sebagai pemain Maroko yang memiliki nilai pasar paling tinggi di LaLiga 2024/2025. Nilai pasarnya menyentuh Rp608 miliar, terlalu mahal bagi pemain yang tidak banyak mencetak gol. Rupanya, angka tersebut berdasarkan biaya pembelian West Ham United dari Stade Rennais. Saat itu, The Hammers merekrutnya dengan biaya Rp608 miliar. Setelah dua musim bermain di London Stadium, ia kemudian dipinjamkan ke Real Sociedad pada jendela transfer musim panas 2024 lalu. Nayef Aguerd saat ini sudah memainkan 18 pertandingan LaLiga dan 5 UEFA Europa League pada 2024/2025. 3. Abde Ezzalzouli (Rp260 miliar) menjadi mesin gol untuk Real Betis Abde Ezzalzouli saat ini memiliki nilai pasar Rp260 miliar. Hal ini membuatnya masuk jajaran pemain Maroko dengan nilai pasar tertinggi di LaLiga 2024/2025. Apabila melihat riwayat nilai pasarnya, angka saat ini telah mengalami kenaikan cukup signifikan daripada 7 Juni 2024 lalu yang masih di angka Rp156 miliar. Nominal tersebut terjadi pada musim pertamanya berseragam Real Betis. Sebelum pindah ke Los Verdiblancos pada 1 September 2023, Abde Ezzalzouli berstatus pemain Barcelona sejak 2021. Ia saat ini menjadi mesin gol Real Betis dengan sudah mengemas 5 gol dan 4 assist dari 27 pertandingan pada 2024/2025. 4. Ilias Akhomach (Rp260 miliar) sementara absen membela Villarreal karena cedera Ilias Akhomach merupakan pemain muda berbakat yang dimiliki Timnas Maroko. Saat ini, ia memiliki nilai pasar yang menyentuh nominal Rp260 miliar. Nominal tersebut menjadikannya sebagai salah satu pemain asal Negeri Maghribi dengan nilai pasar paling tinggi yang tengah berkarier di LaLiga 2024/2025. Ilias Akhomach meniti karier dengan bergabung akademi Barcelona pada 2017. Belum sempat mencatatkan debut bersama tim utama, ia sudah dilepas ke Villarreal pada 3 Juli 2023. Sayang, pemain yang sudah melakoni 11 pertandingan LaLiga 2024/2025 tersebut harus absen sangat lama karena cedera di ligamen. Kedekatan geografis menjadi salah satu faktor bagi para pemain asal Maroko untuk berkarier di LaLiga. Hebatnya, mereka bisa bersaing dengan para pemain dari seluruh dunia. Bahkan, beberapa di antaranya masuk jajaran pemain dengan nilai pasar tertinggi di LaLiga 2024/2025.

4 Kiper dengan Nilai Pasar Tertinggi di Premier League 2024/2025

POKER PELANGI English Premier League (EPL) menjadi salah satu ajang sepak bola paling bergengsi di dunia. Kompetisi tersebut kerap mempertontonkan pertandingan dengan intensitas tinggi. Selain itu, para klub peserta EPL juga tidak jarang mendatangkan pemain dengan label bintang. Di posisi kiper, terdapat beberapa nama top yang bermain di EPL 2024/2025. Bahkan, beberapa di antaranya memiliki nilai pasar sangat tinggi. Berikut lima kiper dengan nilai pasar tertinggi di Premier League 2024/2025. 1. David Raya (Rp664 miliar) mendapatkan kepercayaan penuh Mikel Arteta di Arsenal David Raya menjadi kiper dengan nilai pasar tertinggi di Premier League saat ini. Pemain berkebangsaan Spanyol tersebut memiliki nilai pasar 40 juta euro atau Rp664 miliar. Nominal itu tentu tidak terlepas dari performa yang ia tunjukkan bersama Arsenal. Raya bergabung dengan The Gunners pada musim panas 2023. Awalnya, ia didatangkan dengan status pinjaman dari Brentford. Arsenal kemudian memermanenkan pemain berusia 29 tahun ini dengan harga 31,9 juta euro atau Rp529 miliar. Hingga saat ini, Raya mendapatkan kepercayaan penuh Mikel Arteta. Ia selalu menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang The Gunners. Raya telah mencatatkan 70 penampilan dengan torehan 31 clean sheet. 2. Andre Onana (Rp581 miliar) tetap kiper utama Manchester United meski tidak luput dari kritikan Andre Onana menjalani musim keduanya bersama Manchester United. Setan Merah merupakan klub Inggris pertama yang diperkuat oleh pemain berusia 28 tahun tersebut. Saat ini, nilai pasar Onana menyentuh angka 35 juta euro atau Rp581 miliar. Penampilan Onana bersama Manchester United tidak luput dari kritikan. Meski demikian, dirinya tetap dipercaya sebagai kiper utama. Selama berkostum Manchester United, Onana telah tampil dalam 78 pertandingan dengan mencetak 20 clean sheet. 3. Guglielmo Vicario (Rp581 miliar) melewatkan banyak pertandingan bersama Tottenham karena cedera Tottenham Hotspur mendatangkan Guglielmo Vicario pada musim panas 2023. Ia diboyong dari Empoli dengan biaya transfer 18,5 juta euro atau Rp307 miliar. Pemain berkebangsaan Italia ini diproyeksikan sebagai kiper utama Spurs menggantikan sosok Hugo Lloris. Sejauh ini, Vicario tampil apik di bawah mistar gawang The Lilywhites. Pemain dengan nilai pasar 35 juta euro atau Rp581 miliar ini menorehkan 55 penampilan dengan mencetak 12 clean sheet. Sayangnya, Vicario harus melewatkan banyak pertandingan pada 2024/2025 karena mengalami cedera ankle. 4. Ederson Moraes (Rp498 miliar) telah meraih berbagai gelar bergengsi bersama Manchester City Para penggemar Manchester City pasti sudah tidak asing lagi dengan Ederson Moraes. Pemain asal Brasil ini menjadi kiper utama The Citizens dalam beberapa musim terakhir. Ederson diperkenalkan sebagai pemain baru Manchester City pada musim panas 2017. Hingga saat ini, dirinya telah bermain dalam 351 pertandingan dengan torehan 159 clean sheet. Meski berposisi sebagai kiper, Ederson dikenal memiliki kemampuan distribusi bola yang sangat baik. Selama berseragam Manchester City, pemain berusia 31 tahun ini telah meraih berbagai gelar juara termasuk 6 trofi Premier League dan 1 trofi Liga Champions Eropa. Kini, Ederson masih memiliki nilai pasar yang cukup tinggi, yakni 30 juta euro atau Rp498 miliar. Para pemain di atas menjadi kiper dengan nilai pasar tertinggi di Premier League 2024/2025. Mereka saat ini bermain untuk tim besar EPL. Dengan kualitas yang dimiliki, mereka tentu diharapkan terus menunjukkan performa konsisten bersama klubnya.

Monday, January 13, 2025

4 Pemain Top yang Pernah Dilatih Patrick Kluivert di Adana Demirspor

POKER PELANGI Patrick Kluivert secara resmi diumumkan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 8 Januari 2025. Melalui laman resmi PSSI, eks striker Barcelona dan AC Milan itu bakal menangani Tim Garuda selama 2 tahun pada 2025–2027. Kluivert akan dibantu oleh asistennya asal Belanda, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat serta dua pelatih asal Indonesia. Rekam jejak Kluivert sebagai pelatih memang belum begitu banyak. Ia terakhir kali menangani klub asal Super Lig Turkiye, Adana Demirspor. Sayangnya, ia hanya bertahan 5 bulan pada Juli - Desember 2023. Meski begitu, Kluivert sempat bekerja sama dengan beberapa pemain top yang pernah membela klub-klub besar Eropa. Setidaknya ada empat pemain bintang yang tercatat pernah dilatih Kluivert di Adana Demirspor. 1. Benjamin Stambouli menjadi andalan Kluivert di lini belakang Benjamin Stambouli merupakan salah satu bintang Eropa yang pernah bekerja sama dengan Patrick Kluivert di Adana Demirspor pada paruh pertama 2023/2024. Ia bermain dalam 17 pertandingan dengan catatan 2 gol selama Kluivert melatih Adana Demirspor. Stambouli menjadi andalan Kluivert kala berlaga di Super Lig Turkiye dan Liga Konferensi Eropa (UECL). Stambouli sendiri merupakan salah satu pemain yang sukses menciptakan sejarah bagi Montpellier kala menjuarai Ligue 1 pada 2011/2012. Ia sempat membela dua klub besar Eropa, seperti Tottenham Hotspur pada 2014/2015 dan Paris Saint-Germain (PSG) pada 2015/2016. Stambouli juga bermain untuk Schalke 04 pada 2016–2021. Sayangnya, ia gagal menyelamatkan Schalke 04 saat terdegradasi dari Bundesliga Jerman pada 2020/2021. 2. M'Baye Niang pernah dilatih Kluivert di Adana Demirspor pada paruh pertama 2023/2024 M'Baye Niang pernah bermain untuk AC Milan pada 2012–2018. Ia kala itu disebut-sebut sebagai pemain muda dengan prospek menjanjikan kala didatangkan dari SM Caen pada musim panas 2012. Namun, penampilannya mengecewakan setelah hanya mencetak 1 gol dan assist dalam 24 laga di semua kompetisi pada musim perdananya 2012/2013. Niang sempat dipinjamkan kepada Montpellier dan Genoa sebelum kembali membela AC Milan pada 2015/2016. Sayangnya, penampilannya masih jauh dari harapan manajemen AC Milan setelah menorehkan 8 gol dan 4 assist dalam 21 laga di semua kompetisi pada musim tersebut. Niang kemudian membela beberapa klub, seperti Watford, Torino, Stade Rennais, Al-Ahli, dan Girondis de Bordeaux. Ia bermain di bawah asuhan Patrick Kluivert saat membela Adana Demirspor pada paruh pertama 2023/2024. Niang tampil dalam 17 pertandingan dengan catatan 7 gol dan 2 assist di Super Lig Turkiye dan UECL saat dilatih Kluivert. Niang sempat kembali ke Italia bersama Empoli sebelum akhirnya hengkang ke Wydad AC pada 1 Januari 2025. 3. Mario Balotelli pernah bermain dalam lima laga di bawah asuhan Kluivert Mario Balotelli pernah disebut-sebut sebagai wonderkid asal Italia ketika baru diorbitkan Roberto Mancini di Inter Milan pada 2007/2008. Ia turut menjadi bagian I Nerazzurri kala meraih treble winner pada 2009/2010. Balotelli juga menciptakan sejarah bersama Manchester City ketika memberikan assist kepada gol Sergio Aguero ke gawang Queens Park Rangers (QPR) pada pekan ke-38 English Premier League 2011/2012. Berkat gol tersebut, Manchester City meraih gelar juara EPL pertamanya pada 2011/2012. Sayangnya, karier Balotelli perlahan menurun setelah melakukan berbagai aksi kontroversial di dalam dan luar lapangan. Ia gagal bersinar bersama AC Milan, Liverpool, dan Olympique Marseille. Balotelli bergabung dengan Adana Demirspor pada musim panas 2021. Ia kemudian dilatih Patrick Kluivert pada paruh pertama 2023/2024. Balotelli hanya bermain dalam 5 laga dan mencetak 3 gol selama bermain di bawah asuhan Kluivert. 4. Luis Nani tampil dalam 16 laga di bawah asuhan Patrick Kluivert Luis Nani mulai dikenal publik sepak bola dunia ketika bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2007. Ia kala itu disebut-sebut sebagai The Next Cristiano Ronaldo karena punya kemiripan dari segi gaya permainan. Sayangnya, karier Nani di MU berakhir di era Louis van Gaal pada musim panas 2015. Ia kemudian berpindah-pindah klub, seperti Valencia, Sporting Lisbon, Lazio, dan Adana Demirspor. Nani merupakan salah satu pemain yang didatangkan Kluivert saat baru ditunjuk sebagai pelatih Adana Demirspor. Pemain asal Portugal itu cukup diandalkan Kluivert dengan bermain dalam 16 pertandingan dengan catatan 2 gol dan assist di Super Lig Turkiye serta Liga Konferensi Eropa. Nani baru saja menyatakan pensiun sebagai pesepak bola setelah terakhir kali membela Estrela Amadora pada paruh pertama 2024/2025. Dengan pengalaman melatih empat pemain top Eropa, Kluivert tentu diharapkan mampu bekerja sama dengan punggawa Timnas Indonesia. Sebagian pemain Timnas Indonesia juga memiliki reputasi mentereng di sepak bola Eropa, seperti Jay Idzes, Thom Haye, Kevin Diks, dan Mees Hilghers. Patut dinanti kiprah Kluivert bersama Timnas Indonesia.

6 Pemain West Ham United yang Paling Diandalkan Julen Lopetegui

Bowen paling tajam POKER PELANGI West Ham United memutuskan untuk memecat Julen Lopetegui dari jabatannya sebagai manajer klub. Hal ini terjadi karena keadaan The Hammers yang semakin tak stabil di kompetisi yang mereka ikuti. Secara statistik, Lopetegui juga hanya meraih 7 kemenangan dari 22 laga yang sudah dijalani. Lopetegui sendiri baru melatih West Ham United pada awal musim 2024/2025. Namun, hasil buruknya ini membuat ia dipecat lebih cepat dari kontrak yang seharusnya berjalan. Selama melatih West Ham United, ia sering memainkan beberapa pemain secara berulang. Lantas, siapa sajakah pemain yang paling ia andalkan? 1. Maximilian Kilman (22 laga) tak pernah absen di bawah arahan Lopetegui Julen Lopetegui memimpin skuad West Ham United sebanyak 22 laga dari Juni 2024 - Januari 2025. Hanya Maximilian Kilman yang tak pernah absen selama ia melatih. Hal ini cukup wajar mengingat bek asal Inggris itu adalah pemain andalannya sejak masih menangani Wolverhampton Wanderers. Hal tersebut pun berlanjut hingga keduanya bekerja sama di West Ham United. Saat dilatih Lopetegui di West Ham United, Kilman mencatatkan 2 assist dari 22 laga. 2. Jarrod Bowen (21 laga) jadi yang tertajam meski berposisi sebagai winger Pemain tertajam selama Julen Lopetegui melatih West Ham United adalah Jarrod Bowen. Meski berposisi sebagai winger kanan, ia kerap tampil mengejutkan dengan torehan gol dan assist-nya. Ia sukses mencetak 6 gol dan 4 assist dari 21 pertandingan. Hal itulah yang membuatnya layak diandalkan. 3. Crysencio Summerville (21 laga) sudah diandalkan meski berstatus pemain baru Pemain baru lain yang menjadi andalan Julen Lopetegui saat melatih West Ham United adalah Crysencio Summerville. Pemain yang didatangkan dari Leeds United ini memainkan 21 laga di bawah arahan Lopetegui. Akan tetapi, winger asal Belanda ini tak begitu sering dipasang sebagai pemain utama. Ia pun tak begitu produktif karena hanya bisa mencatat 1 gol dan 1 assist. 4. Lucas Paqueta mengisi posisi gelandang serang sebanyak 21 kali Serupa dengan Crysencio Summerville dan Jarrod Bowen, Lucas Paqueta juga memainkan 21 laga di bawah arahan Julen Lopetegui. Dalam kurun waktu tersebut, pemain asal Brasil itu terbilang multifungsi. Ia yang sebetulnya berposisi sebagai gelandang serang, justru sering ditempatkan di tiga tempat lain. Posisi tersebut adalah winger kanan, winger kiri, dan gelandang tengah. Selama dilatih manajer asal Spanyol itu, ia ikut menyumbang tiga gol. 5. Aaron Wan-Bissaka (20 laga) menjadi solusi posisi bek kanan Untuk mengisi posisi bek kanan, Julen Lopetegui biasanya menempatkan Aaron Wan-Bissaka. Pemain berkebangsaan Inggris itu adalah pemain baru West Ham United pada 2024/2025. Meski begitu, ia langsung klop dan tampak menjadi solusi dari kekosongan posisi yang kerap terjadi. Tak heran jika Lopetegui memainkannya sebanyak 20 kali. Ia pun membalasnya dengan sumbangan dua gol. 6. Tomas Soucek tampil dominan dalam 20 laga Tomas Soucek bermain sangat dominan sebagai punggawa andalan di lini tengah West Ham United. Secara statistik, pria asal Republik Ceko itu pun sangat membantu tim, baik di lini tengah ataupun membantu mencetak gol. Hal inilah yang membuat Julen Lopetegui memainkannya sebanyak 20 kali. Dalam kurun waktu tersebut, Soucek menyumbang 4 gol dan 1 assist. West Ham United tak ingin menunggu lama untuk menentukan pengganti Julen Lopetegui. Pilihan pun akhirnya dijatuhkan kepada eks manajer Brighton & Hove Albion dan Chelsea, Graham Potter. Namun, belum jelas berapa lama kontrak manajer asal Inggris itu bersama The Hammers.

Sunday, January 12, 2025

5 Remaja yang Sudah Mencetak Gol hingga Pekan ke-20 EPL 2024/2025

POKER PELANGI Facundo Buonanotte, gelandang serang Argentina, mencetak 4 gol di EPL 2024/2025 bagi Leicester City. Tyler Dibling, winger 18 tahun Southampton, sudah membuat 2 gol dalam 19 penampilan di EPL musim ini. Ethan Nwaneri, gelandang serang Arsenal berusia 17 tahun, juga sudah mencetak 2 gol dalam 12 penampilan di EPL musim ini. English Premier League (EPL) 2024/2025 diramaikan oleh penampilan banyak pemain muda. Tak sedikit dari mereka masih tergolong remaja alias berusia di bawah 20 tahun. Hingga pekan ke-20, sudah ada 35 pemain yang tampil saat masih remaja di EPL musim ini. Tak sekadar tampil, lima di antaranya juga sudah memberi kontribusi berupa gol bagi klubnya. Sebagian besar bahkan sudah mencetak lebih dari satu gol. Siapa saja mereka? 1. Facundo Buonanotte mencetak empat gol di EPL 2024/2025 sebelum genap 20 tahun Facundo Buonanotte adalah remaja tersubur sementara di EPL 2024/2025. Buonanotte adalah gelandang serang Argentina yang membela Leicester City sebagai pinjaman. Meski hanya berstatus pinjaman, Buonanotte cukup diandalkan Leicester. Ia sudah tampil 19 kali bagi The Foxes, termasuk 17 penampilan di EPL. Buonanotte juga sudah membuat empat gol di EPL 2024/2025. Semuanya ia ciptakan sebelum genap berusia 20 tahun pada 23 Desember 2024. Sayangnya, kiprah Buonanotte belum mampu mengangkat Leicester City dari zona degradasi. Mereka masih terpuruk di peringkat 19 klasemen sementara. 2. Tyler Dibling mencetak 2 gol dalam 19 penampilan di EPL 2024/2025 Ada pula tiga remaja yang sudah membuat masing-masing dua gol di EPL 2024/2025. Salah satunya Tyler Dibling, winger 18 tahun yang membela Southampton. Dibling adalah produk asli akademi Southampton. Ia baru debut bareng tim senior The Saints pada 2023, tetapi kini sudah jadi andalan. Dibling sudah tampil 19 kali di EPL 2024/2025 dan membuat 2 gol. Ia pun untuk sementara menjadi salah satu top skor klubnya musim ini. Sayangnya, Southampton sendiri tampil buruk. Mereka baru 1 kali menang dalam 20 laga hingga terpuruk di posisi buncit klasemen EPL. 3. Dean Huijsen sudah membuat dua gol meski berposisi bek tengah Berikutnya, ada Dean Huijsen, bek tengah Bournemouth berusia 19 tahun. Huijsen baru bergabung ke Bournemouth dari Juventus pada musim panas 2024. Awalnya minim tampil, Huijsen perlahan mulai menancapkan kuku di tim inti Bournemouth. Ia pun sudah mencetak dua gol di EPL musim ini meski berposisi bek tengah. Gol pertama Huijsen bagi The Cherries pun hadir pada pekan ke-14 EPL. Ia mencetak gol kemenangan timnya atas Tottenham Hotspur dengan skor 1–0. Huijsen lalu membobol gawang Manchester United pada pekan ke-17. Ia menjadi pembuka skor bagi Bournemouth dalam kemenangan telak 3–0 atas Setan Merah. 4. Ethan Nwaneri sudah membuat dua gol meski baru berusia 17 tahun Pemain termuda yang sudah membuat gol di EPL 2024/2025 adalah Ethan Nwaneri. Ia adalah gelandang serang Arsenal kelahiran Maret 2007. Artinya, Nwaneri saat ini masih berusia 17 tahun. Namun, ia sudah membuat 2 gol dalam 12 penampilan di EPL musim ini. Gol pertama Nwaneri tercipta ke gawang Nottingham Forest pada pekan ke-12. Saat itu, usia Nwaneri tepatnya adalah 17 tahun 247 hari. Ia pun masuk sepuluh besar pencetak gol termuda dalam sejarah EPL. Nwaneri lalu membuat gol keduanya pada pekan ke-20 saat Arsenal diimbangi Brighton & Hove Albion 1–1. 5. Jack Hinshelwood mencetak satu gol di EPL 2024/2025 sebelum cedera Satu lagi remaja yang sudah membuat gol di EPL 2024/2025 adalah Jack Hinshelwood. Ia adalah gelandang jebolan akademi Brighton yang kini berusia 19 tahun. Hinshelwood sudah membuat gol bagi tim senior Brighton sejak 2023/2024. Ia bahkan sukses mencetak 3 gol dalam 12 penampilan di EPL musim lalu. Musim ini, Hinshelwood sudah menambah koleksi golnya di EPL. Ia menjebol gawang Nottingham Forest pada pekan kelima. Sayangnya, Hinshelwood kini sedang mengalami cedera lutut. Ia absen sejak November 2024 dan belum diketahui kapan akan pulih. Meski masih remaja, kelima pemain di atas sudah menghiasi EPL 2024/2025 dengan gol-golnya. Usia muda tak menghalangi mereka unjuk gigi di panggung megah Premier League. Siapa saja remaja yang bakal menyusul capaian mereka dalam lanjutan EPL musim ini?

4 Pemain Liverpool yang Debut di Piala FA saat Berusia 16 Tahun

POKER PELANGI Ki-Jana Hoever debut di tim utama Liverpool pada usia 16 tahun 11 bulan dalam pertandingan Piala FA melawan Wolverhampton Wanderers. Harvey Elliott tampil sebagai starter dalam laga derbi Merseyside melawan Everton pada usia 16 tahun 9 bulan. Trey Nyoni memecahkan rekor Elliott sebagai pemain termuda Liverpool yang tampil di Piala FA, tetapi rekornya hanya bertahan 11 bulan karena Rio Ngumoha berhasil memecahkan rekor tersebut pada Januari 2025. Liverpool beberapa kali memberikan kesempatan kepada para talenta muda terbaiknya untuk debut di tim utama saat berlaga di Piala FA. Sebagian pesepak bola muda milik The Reds bahkan melakoni debut di Piala FA saat usianya masih 16 tahun. Kemampuan mereka dinilai punya potensi besar sehingga mendapat kepercayaan tampil di tim utama Liverpool dalam pertandingan Piala FA. Berikut empat pemain Liverpool yang menjalani debut di Piala FA saat berusia 16 tahun. 1. Ki-Jana Hoever debut saat Liverpool kalah 1–2 dari Wolves pada Januari 2019 Ki-Jana Hoever pernah dinilai sebagai bek muda potensial asal Belanda yang didatangkan Liverpool dari Ajax Amsterdam pada Agustus 2018. Ia tampil cukup mengesankan bersama Liverpool U-18 dengan mencatat lima laga di English Premier League (EPL) U-18. Hoever juga bermain dalam 7 laga English Premier League 2 dan 5 pertandingan UEFA Youth League pada paruh pertama 2018/2019. Ia kemudian mendapat kesempatan debut di tim utama Liverpool kala melakoni babak ketiga Piala FA menghadapi Wolverhampton Wanderers pada Januari 2019. Hoever kala itu masuk daftar pemain cadangan. Ia lalu masuk menggantikan Dejan Lovren yang mengalami cedera saat pertandingan baru berjalan 6 menit. Hoever saat itu masih berusia 16 tahun 11 bulan. Sayangnya, Liverpool kalah 1–2 dari Wolves dan tersingkir dari Piala FA pada babak ketiga 2018/2019. 2. Harvey Elliott debut di derbi Merseyside pada babak ketiga Piala FA Januari 2020 Harvey Elliott mendapat kepercayaan dari pelatih Liverpool kala itu, Juergen Klopp, untuk tampil sebagai starter dalam laga Derbi Merseyside menghadapi Everton pada babak ketiga Piala FA Januari 2020. Ia saat itu masih berusia 16 tahun 9 bulan. Elliott menempati posisi penyerang sayap kanan. Ia tampil cukup impresif selama 79 menit. Elliott ditarik keluar dan digantikan Rhian Brewster pada menit ke-79. Liverpool berhasil menang 1–0 atas Everton lewat gol tunggal yang dicetak pemain debutan lainnya, Curtis Jones. 3. Trey Nyoni debut di Piala FA saat masuk menggantikan Elliott pada Februari 2024 Trey Nyoni merupakan talenta muda binaan akademi Liverpool yang dinilai memiliki potensi oleh Juergen Klopp. Ia masuk daftar pemain cadangan Liverpool saat menghadapi Southampton pada babak kelima Piala FA 2023/2024. Nyoni kemudian mendapat kesempatan debut di tim utama Liverpool saat masuk pada menit ke-78. Ia memecahkan rekor Elliott sebagai pemain termuda Liverpool yang tampil di Piala FA dengan usianya 16 tahun 7 bulan. Uniknya, Nyoni masuk menggantikan Elliott di pertandingan ini. Rekornya sebagai debutan termuda Liverpool di Piala FA hanya bertahan 11 bulan. Sebab, Rio Ngumoha melampaui rekor tersebut pada Januari 2025. 4. Rio Ngumoha tampil impresif saat debut di Piala FA pada Januari 2025 Rio Ngumoha merupakan pesepak bola muda Inggris keturunan Nigeria yang didatangkan Liverpool dari akademi Chelsea pada September 2024. Ia bermain cukup mengesankan bersama Liverpool U-18 dengan mencatat 2 assist dalam 7 laga di EPL U-18. Ngumoha juga menorehkan 2 assist dalam 5 laga UEFA Youth League bersama Liverpool U-19. Pelatih Liverpool, Arne Slot, secara mengejutkan memberikan kesempatan debut kepadanya saat Liverpool menghadapi Accrington Stanley pada babak ketiga Piala FA 2024/2025. Ngumoha bahkan bermain sebagai starter dengan menempati posisi penyerang sayap kiri. Ia berhasil memecahkan rekor Trey Nyoni dengan debut di Piala FA saat usianya masih 16 tahun 4 bulan. Ngumoha memperlihatkan kemampuan olah bola ciamik, kecepatan, dan agresivitasnya dalam menekan pemain lawan selama 72 menit. Dari empat pemain muda Liverpool di atas, hanya Hoever yang menjalani karier kurang mengesankan. Ia jarang mendapat kesempatan tampil di tim utama setelah Trent Alexander-Arnold bermain impresif secara konsisten. Elliott kini menjadi pemain andalan Liverpool dengan fleksibilitasnya dalam memainkan berbagai posisi seperti penyerang sayap, gelandang serang, dan gelandang sentral. Nyoni masih mencari pengalaman bersama tim utama Liverpool dan beberapa kali dimainkan di laga Piala Liga Inggris serta Piala FA. Ngumoha berhasil memberikan kesan positif di laga debutnya sebagai starter kala Liverpool menang 4–0 atas Accrington Stanley pada babak ketiga Piala FA 2024/2025.

Saturday, January 11, 2025

5 Pemain Korea Selatan yang Capai 100 Laga di EPL, Ada Hwang Hee Chan

Son Heung Min sudah capai lebih dari 300 laga POKER PELANGI Son Heung Min telah mencatat lebih dari 300 penampilan di English Premier League dengan torehan 125 gol dan 68 assist. Ki Sung Yueng bermain di EPL bersama tiga klub, Swansea, Sunderland, dan Newcastle United, mencatatkan 187 laga dengan 15 gol dan 9 assist. Park Ji Sung berhasil membawa Manchester United meraih sejumlah trofi bergengsi termasuk Liga Champions Eropa pada 2007/2008. Korea Selatan menjadi salah satu negara di Asia yang paling sering mengirim pemainnya ke kasta teratas sepak bola Inggris, English Premier League. Sepanjang sejarahnya, telah ada 16 pemain asal Korea Selatan yang telah merumput di kompetisi tersebut. Tak hanya menjadi pelengkap tim, beberapa pemain menunjukkan performa yang konsisten hingga mencapai seratus penampilan. Hwang Hee Chan menjadi pemain Korea Selatan terbaru yang mencatatkan minimal seratus penampilan di EPL. Pencapaian tersebut ia torehkan saat Wolverhampton Wanderers menjamu Nottingham Forest pada pekan ke-20 EPL 2024/2025. Termasuk Hwang Hee Chan, berikut lima pemain Korea Selatan yang mencapai seratus penampilan di EPL. 1. Son Heung Min menjadi pemain Korea Selatan dengan penampilan terbanyak di EPL, yaitu 320 laga Son Heung Min menjadi pemain Korea Selatan dengan penampilan terbanyak di EPL. Per 9 Januari 2025, ia telah mencatatkan 320 penampilan. Tak hanya itu, pemain kelahiran Chuncheon, Gangwon itu juga tampil moncer dengan torehan 125 gol dan 68 assist. Performa yang konsisten sejak datang ke EPL pada 2015 membuat Son ditunjuk sebagai kapten Tottenham Hotspur sejak kepergian Harry Kane. Kini, ia memiliki tugas berat untuk membawa The Lilywhites memenangi trofi. Sebab, klub asal London tersebut belum mampu meraih trofi sejak menjuarai Carabao Cup pada 2007/2008. 2. Ki Sung Yueng (187 laga) pernah membobol gawang Manchester United Ki Sung Yueng merupakan seorang gelandang bertahan yang bermain untuk FC Seoul pada 2024/2025 ini. Ia memiliki pengalaman bermain di EPL bersama tiga klub berbeda, yaitu Swansea, Sunderland, dan Newcastle United. Di kasta teratas Inggris tersebut, dirinya mencatatkan 187 laga dengan torehan 15 gol dan 9 assist. Salah satu momen terbaiknya di EPL terjadi pada pekan ke-26 musim 2014/2015. Bermain untuk Swansea, ia mencetak satu gol ke gawang Manchester United. Berkat kontribusinya, Swansea menang dengan skor 2–1. 3. Park Ji Sung mencatatkan 153 penampilan untuk MU dan QPR Selanjutnya, ada seorang gelandang yang pernah menjadi andalan di Manchester United, yaitu Park Ji Sung. Selain itu, ia juga pernah bermain untuk Queens Park Rangers di EPL. Bersama 2 klub tersebut, dirinya mencatatkan 153 penampilan dengan torehan 20 gol dan 23 assist. Park Ji Sung berhasil membawa The Red Devils meraih sejumlah trofi bergengsi pada 2005–2012. Dirinya membawa klub tersebut juara Liga Champions Eropa pada 2007/2008. Selain itu, kontribusinya juga berhasil menghadirkan empat trofi EPL untuk The Red Devils. 4. Lee Chung Yong menorehkan 105 penampilan dengan torehan 8 gol Lee Chung Yong tercatat pernah merumput bersama Bolton Wanderers dan Crystal Palace. Bersama dua klub tersebut, ia menorehkan 105 penampilan di EPL. Tak hanya itu, pemain yang berposisi sebagai winger itu juga mengoleksi 8 gol dan 13 assist. Pemain yang bermain untuk Ulsan Hyundai pada 2024/2025 ini mencatatkan beberapa momen apik kala tampil di EPL. Salah satu momen tersebut terjadi pada pekan ke-23 EPL 2009/2010. Ia menjadi pahlawan kemenangan bagi Bolton dengan mencetak satu-satunya gol ke gawang Burnley. 5. Hwang Hee Chan telah cetak 22 gol dari 100 penampilan Hwang Hee Chan akhirnya masuk dalam jajaran pemain Korea Selatan yang mencapai minimal seratus penampilan di EPL. Pencapaian tersebut ia torehkan hanya dengan satu klub, yaitu Wolverhampton Wanderers. Berposisi utama sebagai penyerang tengah, ia juga mengoleksi 22 gol dan 5 assist. Performa Hwang beberapa kali harus terganggu oleh cedera. Meski begitu, ia selalu mampu bangkit hingga dipercaya untuk menjadi salah satu sosok penting di lini serang Wolves. Dengan performa yang semakin matang, bukan tidak mungkin jumlah penampilannya di EPL mampu melewati torehan para pendahulunya. Son Heung Min dan Hwang Hee Chan masih menjadi pemain andalan di timnya masing-masing pada 2024/2025. Kemampuan yang apik di lini serang membuat keduanya diandalkan untuk membongkar pertahanan lawan. Menarik untuk menantikan kiprah kedua pemain tersebut pada laga-laga berikutnya.

4 Pemain Swedia yang Meraih Premier League Player of the Month

Ada Alexander Isak POKER PELANGI Alexander Isak terpilih sebagai EPL Player Of the Month Desember 2024 setelah mencetak 8 gol dan membawa Newcastle United meraih 4 kemenangan dari 6 pertandingan. Freddie Ljungberg, Johan Elmander, dan Zlatan Ibrahimovic adalah pemain Swedia lainnya yang pernah meraih gelar EPL Player Of the Month sebelum Alexander Isak. Ljungberg membawa Arsenal menjadi juara EPL pada musim 2001/2002, Elmander sukses membantu Bolton Wanderers menempati posisi kelima di akhir November 2010, dan Ibrahimovic tampil gemilang bersama Manchester United pada Desember 2016. Alexander Isak terpilih sebagai English Premier League (EPL) Player Of the Month untuk Desember 2024. Isak meraih penghargaan itu setelah tampil menawan bersama Newcastle United. Ia sukses mencetak 8 gol dan membawa The Magpies meraih 4 kemenangan dari 6 pertandingan. Isak menjadi pemain Swedia teranyar yang meraih Player Of the Month. Ia mengikuti jejak tiga seniornya yang lebih dulu meraih penghargaan serupa. Termasuk Isak, berikut empat pemain Swedia yang pernah meraih gelar EPL Player Of the Month. 1. Freddie Ljungberg jadi pemain Swedia pertama yang raih Player of the Month April 2002 Freddie Ljungberg menjadi pemain Swedia pertama yang meraih EPL Player of the Month. Ljungberg meraihnya pada April 2002 ketika bermain untuk Arsenal. Itu merupakan satu-satunya penghargaan Player of the Month yang diterima Ljungberg selama bermain di EPL. Pemain yang berposisi sebagai winger itu berhasil membawa Arsenal menyapu bersih lima pertandingan dengan kemenangan. Hebatnya lagi, Ljungberg selalu mencatatkan namanya di papan skor dalam kelima pertandingan tersebut. Ia mencetak brace kontra Ipswich Town serta masing-masing satu gol ke gawang Charlton Athletic, Tottenham Hotspur, West Ham United, dan Bolton Wanderers. Performa apik itu membawa Arsenal mengakhiri musim 2001/2002 sebagai juara EPL. Mereka unggul tujuh poin dari Liverpool di peringkat kedua. Musim itu juga merupakan musim tertajam Ljungberg bersama Arsenal dengan lesakkan 12 gol. 2. Johan Elmander menjadi Player of the Month November 2010 Bolton Wanderers tampil apik di EPL sepanjang November 2010. Tim berjuluk The Trotters tersebut tak terkalahkan dalam 5 pertandingan dengan 3 kemenangan dan 2 keimbangan. Performa apik itu bahkan membawa Bolton menempati posisi kelima pada akhir November. Kegemilangan Bolton saat itu tak lepas dari peran Johan Elmander. Pemain yang berposisi sebagai penyerang itu sukses mencetak brace ketika Bolton melumat Newcastle United dengan skor telak 5–1. Ia juga mengemas satu gol ketika menghadapi Wolverhampton Wanderers. Johan Elmander menjadi pemain Bolton ketiga yang meraih gelar Player of the Month setelah Jay-Jay Okocha dan Kevin Nolan. 3. Zlatan Ibrahimovic menjadi Player of the Month Desember 2016 Zlatan Ibrahimovic tampil gemilang bersama Manchester United pada Desember 2016. Ia menjadi pemain paling tajam sepanjang Desember 2024 dengan koleksi lima gol. Ibrahimovic mencetak brace ke gawang West Bromwich Albion serta masing-masing satu gol ke jala Everton, Crystal Palace, dan Sunderland. Berkat performa apiknya tersebut, Ibrahimovic lantas diganjar gelar Player of the Month. Kegemilangan Ibrahimovic berbanding lurus dengan performa Manchester United. The Red Devils tak terkalahkan dalam enam pertandingan. Mereka meraih lima kemenangan dan hanya sekali bermain imbang menghadapi Everton. 4. Alexander Isak terpilih sebagai Player of the Month Desember 2024 Newcastle United tampil apik sepanjang Desember 2024 dengan meraih 4 kemenangan dari 6 pertandingan. Hasil itu membuat Jacob Murphy dan Alexander Isak masuk nominasi Player of the Month Desember. Penghargaan itu akhirnya jatuh ke tangan Alexander Isak berkat performa tajamnya. Isak menjadi pemain EPL tersubur sepanjang Desember 2024 dengan raihan delapan gol. Performa terbaiknya terjadi ketika mencetak hattrick dalam kemenangan 4–0 atas Ipswich Town. Isak juga tak absen mencetak gol ketika Newcastle bertemu dengan Liverpool, Brentford, Leicester City, Aston Villa, dan Manchester United. Tak hanya itu, ia turut mencatatkan dua assist. Alexander Isak menjadi pemain Swedia keempat setelah Freddie Ljungberg, Johan Elmander, dan Zlatan Ibrahimovic yang meraih EPL Player of the Month. Isak kini berkesempatan mencetak sejarah dengan menjadi pemain Swedia pertama yang meraih gelar tersebut lebih dari sekali.

Thursday, January 9, 2025

4 Pemain Aktif Willem II Tilburg dengan Nilai Pasar Tertinggi

Termasuk dua pemain pinjaman POKER PELANGI Willem II Tilburg memulai debut dengan cukup baik karena bisa menembus sembilan besar hingga pekan ke-17 Eredivisie 2024/2025. Anak asuh Peter Maes saat ini telah mengoleksi 22 poin dari 17 pertandingan. Dalam menjalani musim ini, Willem II Tilburg mengandalkan empat pemain dengan nilai pasar tinggi. Selain mendapatkan banyak menit bermain, mereka juga menjadi ujung tombak dalam menyarangkan banyak gol. Lalu, siapa saja mereka dan seperti apa penampilannya selama bermain bersama kampiun Keuken Kampioen Divisie 2023/2024 lalu tersebut? Simak artikel berikut untuk mengetahui penjelasan lengkapnya.1. Ringo Meerveld (Rp34 miliar) sebanding dengan penampilannya Ringo Meerveld menjadi pemain Willem II Tilburg dengan nilai pasar tertinggi yang berada di angka Rp34 miliar. Hal ini sebanding dengan statistiknya selama bermain di Koning Willem II Stadion. Pemain asal Belanda tersebut sudah mencatatkan 94 penampilan dengan mengoleksi 13 gol dan 13 assist. Bahkan, ia juga menjadi salah satu mesin gol di Eredivisie 2024/2025 dengan telah mencetak 4 gol dari 17 penampilan. Ringo Meerveld membela Willem II Tilburg sejak 31 Agustus 2021. Ia didatangkan dari FC Den Bosch dengan biaya transfer Rp13 miliar dan menjalin kerja sama hingga 30 Juni 2026. 2. Cisse Sandra (Rp26 miliar) masih berusia muda Cisse Sandra berada di posisi kedua sebagai pemain Willem II Tilburg yang memiliki nilai pasar tinggi. Saat ini, nilai pasar dari pemain Timnas Belgia U-21 tersebut menyentuh Rp26 miliar. Naik signifikan lebih dari Rp12 miliar sejak 31 Mei 2024 lalu ketika masih menjadi bagian dari Excelsior Rotterdam. Pada 2024/2025, Cisse Sandra telah memainkan 16 pertandingan di semua kompetisi bersama Willem II Tilburg. Ia tampil baik sebagai pemain pinjaman dengan sudah mengantongi 3 gol dan 3 assist. Sayang, kontraknya hanya satu musim dan akan kembali bergabung ke Club Brugge pada 30 Juni 2025. 3. Kyan Vaesen (Rp17 miliar) produktif meski pinjaman Kyan Vaesen saat ini mempunyai nilai pasar Rp17 miliar. Nominal ini masih jauh lebih rendah daripada ketika mencapai nilai tertinggi pada 9 Juni 2023 lalu dengan berada di angka Rp34 miliar. Kendati demikian, ia masuk daftar pemain Willem II Tilburg dengan nilai pasar paling tinggi pada 2024/2025. Penyerang 23 tahun tersebut telah mengantongi 4 gol dan 2 assist dari 14 penampilan di Eredivisie 2024/2025. Selain itu, ia juga produktif di TOTO KNVB Beker musim ini dengan mengemas dua gol. Ia mulai bermain dengan Willem II Tilburg pada 25 Juli 2024, dan berakhir pada 30 Juni 2025. 4. Tommy Saint Jago (Rp17 miliar) belum mencetak gol Tommy Saint Jago memiliki nilai pasar yang sama dengan Kyan Vaesen, yakni Rp17 miliar. Ini sangat menarik karena jebolan akademi FC Utrecht tersebut belum mencatatkan namanya di papan skor pada 2024/2025. Meski begitu, ia selalu mendapatkan kesempatan di Eredivisie dan TOTO KNVB Beker. Tak hanya itu, ia juga selalu bermain 90 menit pada tiap pertandingan Willem II Tilburg di Eredivisie musim ini. Tommy Saint Jago sudah bermain di Koning Willem II Stadion sejak 1 September 2023. Ia telah mencatatkan 45 penampilan dan mempersembahkan trofi kasta kedua Liga Belanda. Willem II Tilburg memperlihatkan penampilan mengesankan dengan bersaing di papan tengah Eredivisie 2024/2025. Ini tidak terlepas dari kontribusi para pemain dengan nilai pasar tinggi yang sudah mencetak banyak gol. Sayang, beberapa di antaranya hanya berstatus sebagai pemain pinjaman.

5 Pemain Afrika yang Capai Lebih dari 50 Laga EPL untuk 3 Klub Berbeda

POKER PELANGI Alex Iwobi mencapai penampilan ke-50 bersama Fulham di English Premier League (EPL). Ini terjadi saat Fulham melawan Ipswich Town pada pekan ke-20, Minggu (6/1/2025). Jumlah laga itu membuatnya menjadi pemain kelima Afrika yang mencapainya dengan tiga klub berbeda. Capaian itu terbilang impresif sebagai penanda konsistensinya. Sebelumnya, sejumlah pemain dari Afrika mampu mencatatkan pencapaian tersebut lebih dulu di EPL. Termasuk Alex Iwobi, berikut lima pemain Afrika yang mencapai lebih dari 50 laga di EPL untuk tiga klub berbeda. 1. Nwankwo Kanu membuat penampilan bersama Arsenal, West Bromwich Albion, dan Everton Nwankwo Kanu merupakan pemain asal Nigeria yang berkarier di EPL pada 1999–2012. Selama periode tersebut, ia membela 3 klub, yakni Arsenal, West Bromwich Albion, dan Portsmouth. Kariernya di Inggris terbilang impresif selama 13 tahun tersebut. Kanu membela Arsenal selama 5,5 tahun pada 1999–2004. Ia tercatat bermain dalam 119 laga dengan kontribusi 30 gol dan 18 assist. Ia juga menuai prestasi dengan menuarai EPL sebanyak dua kali. Selain itu, ia juga membela West Brom dalam waktu singkat selama 2 tahun pada 2004–2006. Ia membuat 53 laga dengan sumbangsih 7 gol dan 3 assist. Adapun, Kanu membela Portsmouth selama 6 tahun pada 2006–2012. Namun, ia tampil bersama Portsmouth di EPL hanya 4 musim, yakni pada 2006–2010. Ia total memainkan 100 laga dengan mengemas 27 gol dan 8 assist. Ia kemduain pensiun di Portsmouth pada 2012. 2. El-Hadji Douf mengawali karier di Liverpool dan pindah ke Bolton Wanderers lalu Blackburn Rovers El-Hadji Diouf memulai kariernya di EPL bersama Liverpool. Namun, kiprahnya hanya singkat di Anfield, yakni selama 2 musim pada 2002–2004. Meski demikian, pemain asal Senegal ini membuat 55 penampilan di EPL bersama Liverpool dengan mengemas 3 gol dan 10 assist Sementara, Bolton Wanderers menjadi klub terlama yang dibelanya, yakni selama 4 tahun pada 2004–2008. Ia total mencatatkan 144 penampilan di EPL. Dari jumlah laga tersebut, ia mampu berkontribusi 21 gol dan 16 assist. Adapun, klub ketiga yang dibelanya adalah Blackburn Rovers pada 2008–2011. Ia membuat 60 penampilan dengan sumbangsih 4 gol dan 8 assist. 3. Yakubu Aiyegbeni membela Portsmouth, Middlesbrough, dan Everton Yakubu Aiyegbeni membuat lebih dari 50 penampilan bersama tiga klub EPL. Ia berkarier di EPL pada 2003–2011. Pemain berpaspor Nigeria ini mampu mengukir jumlah penamplan tersebut bersama Portsmouth, Middlesbrough, dan Everton. Bersama Portsmouth, Yakubu membuat 67 laga selama 2 musim pada 2003–2005. Ia tampil tajam dengan gelontoran 28 gol dan 5 assist. Setelah itu, ia membela Middlesbrough pada 2005–2007. Ia kemudian membuat 73 penampilan dengan mengemas 25 gol dan 9 assist. Sementara, Everton menjadi klub EPL terlama yang dibelanya. Yakubu mencatatkan 89 penampilan selama 4 tahun pada 2007–2011. Dari jumlah penampilan tersebut, ia mampu menghasilkan 25 gol dan 9 assist bersama klub asal Merseyside ini. 4. Mohamed Diame mencapainya saat membela Reading, West Ham United, dan Newcastle United Mohamed Diame merupakan pemain berpaspor Senegal yang berkarier di EPL pada 2010–2018. Pada 2010–2013, ia memperkuat Reading dan mencatatkan 98 penampilan di EPL. Berposisi sebagai gelandang, ia menyumbang 5 gol dan 2 assist. Diame kemudian membela West Ham United selama pada 2012–2014. Bersama klub London ini, ia membuat 71 penampilan dengan kontribusi 7 gol dan 2 assist. Ia juga memperkuat Newcastle United pada 2017–2019. Ia bermain dalam 60 laga EPL dengan sumbangsih 2 gol. 5. Alex Iwobi membuat penampilan bersama Arsenal, Everton, dan Fulham Alex Iwobi baru mencapai 50 penampilan EPL bersama Fulham. Sejak bergabung pada 2023 lalu, ia menjadi andalan dengan kontribusi 10 gol dan 5 assist. Sebelumnya, ia sudah mencapai laga tersebut dengan Arsenal dan Everton beberapa musim lalu. Pemain asal Nigeria ini membela Arsenal pada 2015–2019. Selama 4 tahun, Iwobi membuat 100 penampilan dengan kontribusi 11 gol dan 15 assist. Sementara, ia mencatatkan 123 laga di EPL. Selama 4 tahun, ia berkontribusi 6 gol dan 11 assist Tidak banyak pemain Afrika yang konsisten di EPL. Kelima pemain di atas mampu menunjukkan peran penting meski membela beberapa klub. Ini memperlihatkan kualitas pesepak bola Afrika juga tak kalah dari benua lainnya. Mereka bisa membantu tim kompetitif di EPL.

Wednesday, January 8, 2025

5 Pemain Inter Milan yang Habis Kontrak pada Musim Panas 2025

POKER PELANGI Stefan de Vrij berharap kontraknya diperpanjang 2 tahun karena konsistensi permainannya sebagai bek tengah yang masih krusial bagi Inter Milan. Marko Arnautovic kemungkinan besar dilepas karena usianya yang sudah 35 tahun dan perannya hanya sebagai pelapis di lini serangan. Joaquin Correa, Andrei Radu, dan Raffaele Di Gennaro berpotensi tak diperpanjang kontraknya karena minimnya kontribusi dan status sebagai pemain pelapis. Inter Milan mempunyai sejumlah pemain yang bakal habis masa kerjanya pada musim panas 2025. Pada Januari 2025, manajemen berkesempatan membicarakan kejelasan masa depan mereka. Pasalnya, mereka bisa pergi secara gratis jika kontraknya tak segera diperpanjang. Beberapa di antaranya merupakan pemain kunci. Ini membuat Inter Milan harus bergerak melakukan negosiasi terkait masa depan mereka. Sebab, tim-tim lain yang berminat sudah bisa berbicara jika ingin merekrut mereka ketika habis kontrak pada musim panas 2025 mendatang. Siapa saja mereka lima pemain Inter Milan yang kontraknya akan selesai pada musim panas 2025 mendatang? 1. Stefan de Vrij mempunyai opsi perpanjangan setahun Stefan de Vrij merupakan salah satu pemain penting di lini pertahanan Inter Milan. Sejak bergabung pada 2018 lalu, ia menunjukkan konsistensi permainan sebagai bek tengah. Ia mampu tampil spartan dalam menjaga pertahanan agar tidak kebobolan. Pemain asal Belanda ini masih mempunyai opsi perpanjangan setahun. Namun, pihak Inter Milan sejauh ini belum memulai negoisasi. De Vrij akan sangat bersedia jika bertahan di Giueseppe Meazza. Namun, ia berharap durasi kontrak barunya berlangsung lebih lama, yakni 2 tahun. Pada 2024/2025, peran De Vrij masih krusial meski sudah tak lagi muda. Bek berusia 32 tahun ini telah tampil dalam 20 laga di berbagai kompetisi. Karena mampu tampil konsisten, ia berharap Inter Milan bisa memberikan kontrak baru lebih panjang dari opsi yang ada saat ini. 2. Marko Arnautovic berpeluang besar dilepas Inter Milan Marko Arnautovic kemungkinan besar bakal dilepas Inter Milan ketika kontraknya berakhir. Usianya yang sudah 35 tahun menjadi alasan pelepasan secara gratis berpotensi besar akan terjadi. Pemain asal Austria ini statusnya dipermanenkan setelah melalui masa peminjaman dari Bologna. Selama di Inter Milan, peran Arnautovic di lini serangan hanya sebagai pelapis. Meski demikian, ia kerap tampil sebagai supersub. Pada 2024/2025, ia baru memainkan 10 laga dengan kontribusi 2 gol. Sejauh ini, Torino dilaporkan tertarik untuk merekrutnya. 3. Joaquin Correa tak bisa tampil maksimal di lini serangan Nama lain yang berpotensi tak diperpanjang kontraknya oleh Inter Milan adalah Joaquin Correa. Pemain berusia 30 tahun ini tak kunjung menunjukkan permainan terbaiknya. Perannya di lini serangan hanya sebagai pelapis sehingga tak banyak berkontribusi. Sejak bergabung pada 2021, Correa sudah dipinjamkan dua kali, yakni kepada Lazio dan Olympique Marseille. Namun, peminjaman itu tak membuatnya bisa menyegel tempat utama, baik di Inter Milan ataupun di klub peminjam. Pada 2024/2025, ia baru bermain 5 kali dengan sumbangsih 1 gol dan 2 assist. 4. Andrei Radu masuk daftar jual pada Januari 2025 Kontrak Andrei Radu yang bakal habis membuat Inter Milan memasukkannya ke daftar jual di bursa transfer Januari 2025. Perannya sebagai kiper pelapis membuat kontribusi minim. Ia juga baru kembali dari masa peminjaman di Bournemouth pada 2023/2024 lalu. Sejauh ini, belum ada tawaran pasti dari klub kepada Radu. Namun, Inter Milan meyakini bisa menjualnya pada Januari ini. Sang pemain sendiri berharap bisa menemukan klub yang memberikannya menit bermain reguler. Ini penting mengingat usianya sudah 27 tahun. 5. Raffaele Di Gennaro juga berpotensi dilepas Inter Milan Serupa dengan Andrei Radu, Raffaele Di Gennaro juga berpeluang takkan diperpanjang kontraknya. Pasalnya, ia hanya kiper lapis ketiga di Inter Milan. Usianya yang sudah 31 tahun juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi Inter Milan untuk tak mempertahankannya. Ia masuk daftar jual pada Januari 2025. Namun, sejauh ini belum ada klub yang menyatakan minat kepadanya. Jika melihat situasi saat ini, sejumlah pemain masih berpeluang diberikan perpanjangan kontrak. Kontribusi yang nyata menjadi pertimbangan matang bagi Inter Milan. Namun, beberapa pemain juga tampak harus rela masuk daftar jual. Minimnya kontribusi membuat kontrak mereka kemungkinanan tidak akan diperpanjang dan bakal habis pada musim panas 2025 mendatang.

6 Pemain Nottingham Forest dengan Gol Terbanyak di EPL, Wood Memimpin

POKER PELANGI Nottingham Forest duduk di peringkat ketiga klasemen EPL 2024/2025, hanya berjarak enam poin dari puncak, peningkatan drastis dari musim sebelumnya. Chris Wood menjadi mesin gol utama dengan 12 gol di EPL musim ini, memimpin daftar pemain terbanyak mencetak gol untuk Nottingham Forest. Bryan Roy, Stan Collymore, Stuart Pearce, Ian Woan, dan Taiwo Awoniyi juga memiliki kontribusi besar dalam sejarah pencapaian gol Nottingham Forest di Premier League. Nottingham Forest tampil luar biasa di English Premier League (EPL) 2024/2025. Hingga pekan ke-20, klub berkostum merah putih itu duduk di peringkat ketiga klasemen sementara. Mereka hanya berjarak enam poin dari puncak. Itu merupakan peningkatan drastis dibanding musim lalu di mana mereka akhirnya finis di peringkat 17. Salah satu aktor utama performa ajaib Nottingham Forest musim ini adalah Chris Wood. Striker Selandia Baru itu menjadi mesin gol utama mereka. Chris Wood sudah membuat 12 gol di EPL musim ini. Hanya ada lima pemain yang punya koleksi lebih banyak. Ketajaman Wood ternyata juga membuat namanya tercatat dalam sejarah Nottingham Forest. Wood memimpin daftar pemain Nottingham Forest dengan jumlah gol terbanyak di EPL. Inilah enam pemain teratas di daftar tersebut. 1. Chris Wood sudah mencetak 27 gol bagi Nottingham Forest di EPL Chris Wood adalah pemain tersubur Nottingham Forest dalam sejarah Premier League. Sejak bergabung pada Januari 2023, Wood telah membuat 27 gol bagi Forest di EPL. Tak hanya Nottingham Forest, Wood juga pernah membela empat klub EPL lain. Total, ia telah membuat 81 gol di EPL dalam 247 laga. Rekor terbaik Wood dalam semusim EPL adalah 14 gol. Namun, ia berpeluang besar melewatinya pada 2024/2025 karena sudah membuat 12 gol. Peran Wood dalam laju Nottingham Forest di EPL musim ini juga amat besar. Setiap kali ia mencetak gol, Forest tak pernah kalah. 2. Bryan Roy membuat 24 gol di EPL pada 1994–1997 Nottingham Forest sempat lama absen di Premier League pada 1999–2023. Namun, mereka cukup sering bermain di divisi teratas pada dekade 90an. Beberapa pemain Forest saat itu pun sempat tajam di EPL. Salah satunya Bryan Roy, pencetak 24 gol bagi Nottingham Forest di EPL pada 1994–1997. Jumlah tersebut dibukuan Roy dalam 85 penampilan. Rekor terbaik Roy adalah 13 gol di EPL 1994/1995 yang turut membawa Forest finis di peringkat ketiga. Itu merupakan capaain terbaik Nottingham Forest di Premier League. Namun, Roy gagal mencegah Forest terdegradasi pada akhir 1996/1997. 3. Stan Collymore mencetak 22 gol bagi Nottingham Forest di EPL 1994/1995 Sukses Nottingham Forest di EPL 1994/1995 juga merupakan buah andil Stan Collymore. Collymore adalah pemain tersubur Forest musim tersebut. Ia menorehkan 25 gol di semua ajang, termasuk 22 gol di EPL. Jumlah tersebut hanya kalah dari tiga pemain di EPL, termasuk Alan Shearer yang menjadi top skor. Sayangnya, Collymore tidak lanjut membela Nottingham Forest setelah itu. Ia memilih hengkang ke Liverpool pada musim panas 1995. Collymore cukup tajam bersama Liverpool, tetapi juga tak bertahan lama. Secara total, ia membuat 62 gol di EPL bersama lima klub berbeda. 4. Stuart Pearce membuat 18 gol di EPL bagi Forest meski berposisi bek Sementara, Stuart Pearce setia membela Nottingham Forest selama 12 musim pada 1985–1997. Ia tetap bertahan meski Forest sempat terdegradasi pada 1993. Secara total, Pearce 522 tampil 522 kali bareng Nottingham Forest. Bek kiri asal Inggris itu menjadi pemain dengan penampilan terbanyak keempat dalam sejarah Forest. Meski berposisi bek, Pearce produktif bersama Forest. Ia membuat total 61 gol bagi mereka, termasuk 18 gol di Premier League. Setelah meninggalkan Forest, Pearce sempat membela Newcastle United dan West Ham United. Namun, ia hanya membuat dua gol tambahan di EPL. 5. Ian Woan mencetak 17 gol di EPL bersama Nottingham Forest Ian Woan juga cukup lama berseragam Nottingham Forest, tepatnya pada 1990–2000. Woan setia kepada Forest meski sempat merasakan dua kali degradasi dari Premier League. Selama bermain di EPL, Woan tampil 132 kali dan membuat 17 gol serta 27 assist. Woan hanya pernah bermain di EPL bersama Nottingham Forest. Kariernya setelah itu hanya dihabiskan di klub-klub divisi bawah Liga Inggris. Woan juga sempat merantau ke MLS Amerika Serikat tetapi gagal bersinar. 6. Taiwo Awoniyi masih membela Nottingham Forest dan sudah membuat 17 gol di EPL Taiwo Awoniyi sudah menyamai koleksi 17 gol Ian Woan di EPL. Awoniyi menggenapi jumlah tersebut pada pekan ke-20 EPL 2024/2025. Ia mencetak gol terakhir Forest saat menang 3–0 atas Wolverhampton Wanderers. Bagi Awoniyi, itu adalah gol pertamanya musim ini. Ketajaman Awoniyi memang menurun karena ia kini hanya jadi pelapis Chris Wood. Padahal, Awoniyi sempat jadi andalan Forest pada 2022/2023. Awoniyi pun kabarnya ingin hengkang dari Nottingham Forest. Forest sendiri bersedia melepas striker Nigeria itu jika mereka telah menemukan pengganti sepadan. Dari deretan nama top skor Nottingham Forest di EPL di atas, Chris Wood dan Taiwo Awoniyi tentu masih berotensi menambah catatan gol karena masih bersama tim. Pertanyaanya, apakah mereka mampu mengawinkan catatan individu yang apik tersebut dengan prestasi tim?

Tuesday, January 7, 2025

5 Kapten AC Milan yang Mengangkat Trofi Supercoppa Italiana

Terbaru Davide Calabria POKER PELANGI Franco Baresi dan Paolo Maldini merupakan legenda AC Milan yang berhasil mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana sebagai kapten klub. Massimo Ambrosini dan Ignazio Abate juga sukses memimpin rekan-rekannya saat AC Milan meraih gelar juara Supercoppa Italiana. Davide Calabria menjadi kapten terbaru AC Milan yang berhasil membawa timnya meraih gelar juara Supercoppa Italiana pada 2024/2025. AC Milan merupakan salah satu klub bersejarah dalam sepak bola Italia. I Rossoneri memiliki segudang prestasi, seperti 19 gelar juara Serie A Italia, 7 Liga Champions Eropa, dan 5 Coppa Italia. Selain itu, AC Milan menjadi klub kedua setelah Juventus yang memiliki koleksi trofi juara Supercoppa Italiana terbanyak. Dalam perjalanannya, ada lima kapten AC Milan yang berhasil mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana. Nama mereka terukir dalam sejarah kesuksesan AC Milan saat meraih gelar juara Supercoppa Italiana. Siapa saja mereka? 1. Franco Baresi mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana tiga kali Franco Baresi merupakan bek legendaris AC Milan. Ia tidak pernah membela klub lain selain AC Milan sepanjang kariernya. Baresi membela tim utama AC Milan selama 20 tahun pada 1977–1997. Ia pernah menjabat sebagai kapten I Rossoneri dan berhasil mengangkat sejumlah trofi bergengsi. Salah satunya Supercoppa Italiana. Baresi pertama kali meraih gelar juara Supercoppa Italiana pada 1988/1989. Ia kemudian memimpin rekan-rekannya mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana sebagai kapten AC Milan dalam 3 musim beruntun pada 1992/1993–1994/1995. 2. Paolo Maldini menjuarai Supercoppa Italiana sebagai kapten AC Milan pada 2004/2005 Paolo Maldini mengikuti jejak seniornya, Franco Baresi, sebagai bek AC Milan yang tidak pernah membela klub lain sepanjang kariernya. Ia bermain untuk AC Milan selama 24 tahun pada 1985–2009. Maldini masih menjadi pemain muda kala Baresi mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana pada 1992/1993–1994/1995. Ia baru memimpin rekan-rekannya berlaga di final Supercoppa Italiana sebagai kapten AC Milan pada 2004/2005. I Rossoneri kala itu menang 3–0 atas Lazio lewat hattrick Andriy Shevchenko. Maldini kemudian memimpin rekan-rekannya mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana pada 2004/2005. 3. Massimo Ambrosini mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana pada 2011/2012 Massimo Ambrosini meneruskan legasi Paolo Maldini sebagai kapten pada 2009/2010. Ia memimpin rekan-rekannya saat AC Milan di bawah asuhan Massimiliano Allegri meraih gelar juara Serie A Italia pada 2010/2011. Alhasil, AC Milan bertanding di Supercoppa Italiana menghadapi rivalnya, Inter Milan, sebagai juara bertahan Coppa Italia pada 2010/2011. Ambrosini memulai derbi della Madonnina di laga Supercoppa Italiana ini dari bangku cadangan. Ia baru masuk menggantikan Gennaro Gattuso pada menit ke-75. AC Milan kala itu berhasil menang 2–1 atas Inter Milan di laga ini. Ambrosini sebagai kapten AC Milan mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana pada 2011/2012. 4. Ignazio Abate menjuarai Supercoppa Italiana sebagai kapten AC Milan pada 2016/2017 Ignazio Abate ditunjuk sebagai kapten AC Milan menggantikan Massimo Ambrosini yang hengkang ke Fiorentina pada musim panas 2013. I Rossoneri sebenarnya tengah mengalami periode buruk setelah gagal lolos ke Liga Champions Eropa pada 2014–2016. Meski begitu, Abate dan rekan-rekannya berhasil mengantarkan AC Milan meraih gelar juara Supercoppa Italiana pada 2016/2017. AC Milan kala itu hadir sebagai runner-up Coppa Italia pada 2015/2016. Mereka sukses mengalahkan Juventus yang berstatus sebagai juara bertahan Serie A dan Coppa Italia lewat adu penalti dengan skor 4–3. Abate yang bertindak sebagai kapten AC Milan, memimpin rekan-rekannya saat mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana pada 2016/2017. 5. Davide Calabria menjadi kapten AC Milan saat menjuarai Supercoppa Italiana pada 2024/2025 Davide Calabria merupakan kapten AC Milan sepeninggal Alessio Romagnoli pada musim panas 2022. Ia sukses memimpin rekan-rekannya saat mengantarkan AC Milan meraih gelar juara Supercoppa Italiana pada 2024/2025. Perjalanan I Rossoneri untuk menjuarai Supercoppa Italiana ini tidak mudah. Mereka menang tipis 2–1 atas Juventus yang berstatus sebagai juara bertahan Coppa Italia pada 2023/2024. AC Milan kemudian menang dramatis 3–2 atas Inter Milan pada final Supercoppa Italiana 2024/2025. I Rossoneri tertinggal 0–2 terlebih dahulu sebelum berbalik unggul 3–2 atas Inter Milan lewat gol Tammy Abraham pada injury time babak kedua. Sementara itu, Davide Calabria bermain sebagai pemain pengganti di laga final tersebut. Ia pun bersama Mike Maignan mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana secara bersama-sama. Sebagian besar dari lima pemain di atas merupakan jebolan akademi AC Milan. Hanya Ambrosini yang tidak mengawali kariernya bersama akademi I Rossoneri. Meski begitu, dedikasinya untuk AC Milan terbilang luar biasa. Ia membela AC Milan dalam 488 pertandingan dengan mencetak 36 gol dan 35 assist di semua kompetisi selama 15 tahun pada 1998–2013.

5 Pemain Prancis dengan Nilai Pasar Tertinggi di Serie A 2024/2025

POKER PELANGI Marcus Thuram, pemain Inter Milan, mencetak 13 gol dan 6 assist musim ini. Nilai pasar Thuram mencapai 75 juta euro atau Rp1,2 triliun. Theo Hernandez, pemain AC Milan, telah memperkuat Rossoneri dalam 232 laga dengan nilai pasar mencapai 50 juta euro atau Rp843 miliar. Mike Maignan, kiper utama AC Milan, telah memperkuat tim dalam 132 pertandingan dengan nilai pasar mencapai 35 juta euro atau Rp590 miliar. Serie A Italia merupakan salah satu kompetisi papan atas di dunia.Tidak heran kompetisi ini dihuni deretan pemain terbaik dari seluruh penjuru dunia. Prancis menjadi salah satu negara yang menyumbang banyak pemainnya ke Serie A. Pada 2024/2025, terdapat 39 pemain Prancis yang berkiprah di Serie A. Kualitas para pemain tersebut tidak perlu diragukan lagi. Beberapa di antara mereka mempunyai nilai pasar dengan nominal fantastis. Berikut lima pemain Prancis dengan nilai pasar termahal di Serie A 2024/2025 per 8 Januari 2025. 1. Marcus Thuram (Rp1,2 triliun) didatangkan Inter Milan secara gratis Marcus Thuram menunjukkan performa impresif akhir-akhir ini. Ia mampu tampil tajam di lini serang Inter Milan. Ia telah mencetak 13 gol dan 6 assist dari 23 pertandingan di semua kompetisi sepanjang 2024/2025. Saat ini, nilai pasar pemain berusia 27 tahun tersebut menyentuh angka 75 juta euro atau Rp1,2 triliun. Ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi Inter Milan. Pasalnya, Marcus Thuram bergabung dengan Nerazzurri secara bebas transfer setelah kontraknya bersama Borussia Moenchengladbach berakhir. 2. Theo Hernandez (Rp843 miliar) merupakan pemain serbabisa yang dimiliki AC Milan Theo Hernandez telah memperkuat AC Milan sejak musim panas 2019. Saat itu, dirinya didatangkan dengan biaya transfer 22,8 juta euro atau Rp384 miliar. Hingga saat ini, Hernandez telah memperkuat Rossoneri dalam 235 laga dengan mengemas 32 gol dan 42 assist. Hernandez merupakan pemain serbabisa. Ia dapat dimainkan di posisi bek kiri, gelandang kiri, serta bek tengah. Berkat performa apiknya, nilai pasar Hernandez saat ini mencapai 50 juta euro atau Rp843 miliar. 3. Benjamin Pavard (Rp674 miliar) menjadi pilar di lini pertahanan Inter Milan Inter Milan mendatangkan Benjamin Pavard pada musim panas 2023. Untuk mendatangkan Pavard, Nerazzurri harus mengeluarkan 31,4 juta euro atau Rp529 miliar. Ia menandatangani kontrak berdurasi 5 musim hingga Juni 2028 nanti. Pavard mampu menjadi pilar di lini pertahanan Inter Milan. Selain bek tengah, dirinya juga dapat ditempatkan di posisi bek kanan. Sejauh ini, pemain dengan nilai pasar 40 juta euro atau Rp674 miliar tersebut telah mencatatkan 46 penampilan dengan torehan 4 assist. 4. Mike Maignan (Rp590 miliar) menjadi kiper utama AC Milan Mike Maignan bergabung dengan AC Milan pada musim panas 2021. Ia ditebus dari LOSC Lille dengan biaya transfer 16,4 juta euro atau Rp276 miliar. Tidak butuh waktu lama, Maignan langsung menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang AC Milan. Posisi Maignan sebagai kiper utama AC Milan sulit tergantikan oleh pemain lain. Hingga saat ini, dirinya telah memperkuat AC Milan dalam 135 pertandingan dengan torehan 52 clean sheet. Pemain berusia 29 tahun ini juga memiliki nilai pasar yang cukup tinggi, yakni 35 juta euro atau Rp590 miliar. 5. Khephren Thuram (Rp590 miliar) menambah kekuatan di lini tengah Juventus Khephren Thuram menjalani musim debutnya di Serie A. Ia merupakan rekrutan anyar Juventus pada musim panas 2024. Khephren Thuram diboyong dari OGC Nice dengan biaya transfer 20,6 juta euro atau Rp347 miliar. Kehadiran Khephren Thuram diharapkan mampu menambah kekuatan di lini tengah Juventus. Dirinya dapat bermain di posisi gelandang tengah, gelandang bertahan, serta gelandang kiri. Bersama Nyonya Tua, pemain dengan nilai pasar 35 juta euro atau Rp590 miliar ini telah tampil dalam 23 pertandingan dengan mengemas 2 gol dan 3 assist. Nama-nama di atas menjadi pemain Prancis termahal di Serie A 2024/2025. Para pemain tersebut menjadi andalan di timnya masing-masing. Bukan tidak mungkin jika nilai pasar mereka akan kembali meningkat jika terus menunjukkan performa konsisten.

Sunday, January 5, 2025

5 Negara Non-Italia yang Pernah Menggelar Supercoppa Italiana

Termasuk Arab Saudi POKER PELANGI Supercoppa Italiana 2024 digelar di King Saudi University Stadium, Arab Saudi. Pertama kali diselenggarakan di luar Italia pada 1993 di Amerika Serikat. Lima negara non-Italia pernah menjadi tuan rumah Supercoppa Italiana. King Saudi University Stadium, Riyadh, Arab Saudi, akan menjadi panggung pertemuan AC Milan dan Inter Milan dalam final Supercoppa Italiana 2024, Selasa (7/1/2025) dini hari WIB. AC Milan sebelumnya menang 2–1 atas Juventus pada semifinal. Sementara, Inter Milan mengalahkan Atalanta dengan skor 2–0. Ini bukan kali pertama Supercoppa Italiana digelar di luar Italia. Bahkan, ajang yang memertemukan masing-masing juara dan runner-up Serie A Italia dan Coppa Italia tersebut cukup sering bertempat di luar Italia. Hal itu sekaligus sebagai ajang untuk mempromosikan sepak bola Italia. Negara non-Italia mana saja itu yang pernah menggelar Supercoppa Italiana? 1. Amerika Serikat menjadi negara non-Italia pertama yang menggelar Supercoppa Italiana pada 1993 Supercoppa Italiana pertama kali diselenggarakan di luar Italia terjadi pada 1993. Pertandingan itu bertempat di Robert F. Kennedy Memorial Stadium, Washington D.C, Amerika Serikat. Sebelumnya, Supercoppa Italiana selalu dimainkan di kandang juara Serie A sejak pertama kali digelar pada 1988. Supercoppa Italiana 1993 mempertemukan AC Milan selaku kampiun Serie A kontra Torino, sang juara Coppa Italia. Pertandingan itu akhirnya dimenangi AC Milan dengan skor tipis 1–0. Satu-satunya gol Rossoneri dicetak Marco Simone pada menit keempat. Amerika Serikat kembali dipilih sebagai tuan rumah Supercoppa Italiana pada 2003. Kali itu, pertandingan berlangsung di Giants Stadium, East Rutherford, New Jersey. Ketika itu, Juventus sukses meraih kemenangan melalui adu penalti melawan AC Milan. 2. Libya pernah menjadi tuan rumah Supercoppa Italiana pada 2002 Libya menjadi negara non-Italia kedua yang menggelar Supercoppa Italiana, tepatnya pada 2002. Libya terpilih sebagai tuan rumah karena Saadi Muammar, anak dari Presiden Libya saat itu Muammar Gaddafi, merupakan penggemar berat sepak bola Italia. Saadi juga merupakan pemegang saham minoritas Juventus. Pertandingan yang mempertemukan Juventus dan Parma itu digelar di 11 June Stadium, Tripoli. Juventus sukses mengawinkan gelar juara Serie A dengan Supercoppa Italiana usai menang 2–1 atas Parma. Dua gol Juventus dicetak Alessandro Del Piero, sementara satu-satunya gol Parma dicetak Marco Di Vaio. 3. China sudah empat kali menggelar Supercoppa Italiana China tercatat sudah empat kali menggelar Supercoppa Italiana. Pertandingan pertama terjadi pada 2009 yang bertempat di Beijing National Stadium, Beijing. Ketika itu, Lazio berhasil menang 2–1 atas Inter Milan. Dua gol Lazio dari Matuzalem dan Tomasso Rocchi hanya mampu dibalas sekali oleh Samuel Eto'o Beijing National Stadium kembali menggelar Supercoppa Italiana pada 2011 dan 2012. Pada 2011, AC Milan menang 2–1 atas Inter Milan dalam Derby Della madonina pertama di Supercoppa Italiana. Setahun kemudian, giliran Juventus yang mengangkat trofi usai menang atas Napoli. Pada 2015, tempat pertandingan beralih ke Shanghai Stadium, Shanghai. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Juventus 2–0 atas Lazio. Tahun itu merupakan kali terakhir China menggelar Supercoppa Italiana hingga saat ini. 4. Qatar dua kali menjadi tuan rumah Supercoppa Italiana Qatar pernah dua kali menggelar Supercoppa Italiana pada 2014 dan 2016. Kedua pertandingan itu bertempat di Jassim bin Hamad Stadium, Doha. Supercoppa Italiana saat itu digelar pada musim dingin untuk kali pertama sejak 1995 karena temperatur tinggi di Qatar pada musim panas. Pada 2014, Napoli menjadi kampiun untuk kali kedua sejak 1990 usai mengalahkan Juventus melalui drama adu penalti. Pada 2016, giliran AC Milan yang menekuk Juventus juga melalui adu penalti. AC Milan sekaligus mencetak sejarah sebagai runner-up Serie A pertama yang menjuarai Supercoppa Italiana. 5. Arab Saudi menjadi negara non-Italia yang paling sering menggelar Supercoppa Italiana Arab Saudi pertama kali menjadi tuan rumah Supercoppa Italiana pada 2018. Sejak saat itu, Arab Saudi sudah lima kali dipercaya menggelar Supercoppa Italiana termasuk pada 2024. Mereka hanya absen pada 2020 dan 2021 karena pandemik COVID-19. Bahkan, ajang ini masih akan bertempat di sana hingga 2029. Inter Milan menjadi tim yang paling sering menjadi juara di Arab Saudi. Nerazzurri pernah menjadi juara pada 2022 dan 2023. Mereka bahkan berpotensi kembali menjadi juara tahun ini jika mampu mengalahkan AC Milan pada final edisi 2024 ini. Tim lain yang pernah menjadi juara di Arab Saudi adalah Juventus pada 2018 dan Lazio pada 2019. Kelima negara di atas pernah menjadi tuan rumah Supercoppa Italiana. Ajang ini tak akan kembali ke Italia dalam waktu dekat karena masih akan bertempat di Arab Saudi hingga 2029.

Rapor 3 Eks MU di Laga Fiorentina vs Napoli pada Serie A 2024/2025

Hanya satu yang tampil kurang greget POKER PELANGI David De Gea tampil kurang begitu bagus saat Fiorentina kalah 0–3 dari Napoli. Dia kebobolan 3 gol dan mendapat nilai 5,4. Romelu Lukaku mencetak 1 gol dan assist dalam kemenangan Napoli atas Fiorentina. Penampilannya dinilai 7,9 oleh Fotmob. Scott McTominay mencetak gol dan bermain apik saat Napoli menang atas Fiorentina. Ia mendapat nilai 8,1 dari Fotmob. Fiorentina menjamu Napoli di kandangnya, Stadion Artemio Franchi, pada pekan ke-19 Serie A Italia 2024/2025. Laga ini dimenangi Napoli dengan skor 3–0. Menariknya, ada tiga eks pemain Manchester United yang tampil sebagai starter dalam pertandingan Fiorentina versus Napoli pada 5 Januari 2025. Lalu, bagaimana performa ketiga eks MU itu di laga ini? Menurut Fotmob, berikut rapor mereka di laga Fiorentina versus Napoli pada pekan ke-19 Serie A 2024/2025. 1. David De Gea kebobolan tiga gol David De Gea sempat menganggur selama setahun setelah kontraknya di Manchester United habis pada musim panas 2023. Ia tidak membela klub mana pun pada 2023/2024. Kiper berusia 34 tahun itu akhirnya menandatangani kontrak dengan Fiorentina berdurasi setahun pada Agustus 2024. Kehadiran De Gea menambah kekuatan lini belakang klub berjuluk La Viola itu. Ia selalu diandalkan sebagai kiper utama sejak pekan keempat Serie A pada 2024/2025. De Gea mengawal gawang Fiorentina saat menghadapi Napoli di Stadion Artemio Franchi pada pekan ke-19 Serie A 4 Januari 2025. Sayangnya, ia kebobolan tiga gol dalam laga ini. Secara keseluruhan, penampilan De Gea juga kurang begitu bagus. Dilansir Fotmob, ia melakukan masing-masing 1 kali penyelamatan bola bawah dan antisipasi bola di dalam kotak penalti. De Gea juga kurang efektif ketika membantu Fiorentina membangun serangan dengan catatan 37 persen akurasi operan, 27 persen akurasi long ball, dan 22 kali menyentuh bola. Performa kiper asal Spanyol itu mendapat nilai 5,4 dalam laga ini. 2. Romelu Lukaku mencetak satu gol dan assist dalam laga ini Romelu Lukaku pernah bermain untuk Manchester United selama 2 tahun pada 2017–2019. Ia ditebus MU dengan harga mahal dari Everton sebesar 75 juta pound sterling atau Rp1,5 triliun. Akan tetapi, performa Lukaku tidak memenuhi ekspektasi selama membela Manchester United dengan catatan 42 gol dalam 96 laga di semua kompetisi. Ia kemudian pindah ke Inter Milan dan menjuarai Serie A Italia pada 2020/2021. Lukaku kembali ke sepak bola Inggris saat direkrut Chelsea, tetapi penampilannya kembali mengecewakan dengan torehan 15 gol dari 44 penampilan di semua kompetisi. Ia lalu menjalani masa peminjaman bersama Inter Milan dan AS Roma, sebelum dibeli secara permanen oleh Napoli pada musim panas 2024. Lukaku mampu menampilkan performa apik per pekan ke-19 Serie A Italia pada 2024/2025. Ia mencetak 7 gol dan 6 assist dalam 19 pertandingan di semua kompetisi. Terbaru, Lukaku menunjukkan performa impresif kala Napoli menang 3–0 atas Fiorentina pada pekan ke-19 Serie A 4 Januari 2025. Pemain asal Belgia itu mencetak masing-masing satu gol dan assist di laga ini. Lukaku menjadi kreator bagi gol pertama Napoli yang dicetak David Neres pada menit ke-29. Ia kemudian mengeksekusi penalti dengan sempurna pada menit ke-54. Menurut Fotmob, penampilan Lukaku di pertandingan ini mendapat nilai 7,9. 3. Scott McTominay menorehkan satu gol ke gawang Fiorentina Scott McTominay memutuskan meninggalkan klub masa kecilnya, Manchester United, pada musim panas 2024. Ia merantau ke Italia untuk bergabung dengan Napoli. Pelatih I Partenopei, Antonio Conte, kerap kali mengandalkannya di Serie A sejak pekan keempat. McTominay menjawab kepercayaan Conte dengan penampilan impresif lewat catatan 5 gol dan 3 assist dalam 18 laga di semua kompetisi. Terbaru, pemain asal Skotlandia itu mencetak satu gol ketika Napoli menang 3–0 atas Fiorentina pada pekan ke-19 Serie A 4 Januari 2025. Tidak hanya itu, McTominay bermain cukup apik sejak menit pertama. Dilansir Fotmob, ia menyentuh bola 50 kali dengan akurasi operannya mencapai 77 persen. McTominay juga aktif dalam membantu pertahanan dengan 8 kali melakukan aksi defensif, dengan rincian masing-masing 4 kali sapuan bola bawah dan atas, serta 6 kali memenangkan penguasaan bola. Atas performanya itu, McTominay mendapat nilai 8,1 di laga ini. Ketiga eks pemain MU di atas merupakan pemain andalan bagi klubnya masing-masing pada 2024/2025. David De Gea menjadi figur penting bagi Fiorentina yang tengah bersaing memperebutkan tiket Liga Champions Eropa pada 2024/2025. Sementara itu, Romelu Lukaku dan Scott McTominay diandalkan Antonio Conte dalam memenuhi target menjuarai Serie A Italia pada 2024/2025.

Saturday, January 4, 2025

3 Pemain Berkontribusi 30 Gol dengan Laga Tersedikit dalam Semusim EPL

Mohamed Salah pecahkan rekor POKER PELANGI Mohamed Salah menjalani musim gemilang bersama Liverpool pada 2024/2025. Kontraknya yang bakal habis pada musim panas 2025 mendatang tak membuatnya lesu. Di tengah situasi kontraknya yang belum pasti, pemain internasional Mesir ini justru tampil menggila. Khusus di English Premier League, Salah kerap mengukir rekor setelah berlaga. Salah satunya yang mentereng adalah tentang keterlibatan golnya. Saat ini, ia telah mengemas 17 gol dan 13 assist dari 18 laga. Jumlah tersebut membuatnya memimpin top skor dan top assist. Tak cuma itu, kontribusinya untuk Liverpool tersebut juga membuatnya mengukir rekor baru. Salah menjadi pemain yang berkontribusi 30 gol dengan laga paling sedikit dalam semusim Premier League. Sebelumnya, sejumlah pemain pernah mencapai jumlah kontribusi gol tersebut dengan laga lebih banyak. Termasuk Salah, berikut daftarnya. 1. Mohamed Salah hanya butuh 18 laga berkontribusi 30 gol bersama Liverpool pada 2024/2025 Mohamed Salah seakan tak berhenti memecahkan rekor di Premier League 2024/2025. Terbaru, ia berkontribusi 30 gol hanya dalam 18 laga. Jumlah tersebut menjadikannya sebagai pemain yang mampu mencapainya dengan laga paling sedikit dalam semusim Premier league. Secara perinci, Salah membukukan 17 gol dan 13 assist. Kontribusinya ini menjadi sosok kunci kompetitifnya Liverpool. Kini, Liverpool menduduki puncak klasemen paruh musim. Konsistensi pemain berusia 32 tahun ini akan menjadi sosok vital Liverpool bersaing titel juara. Dari kontribusi tersebut, Salah hanya gagal sekali membuat gol atau assist untuk Liverpool. Ini terjadi ketika Liverpool mengalami kekalahan dari Nottingham Forest. Kekalahan ini menjadi satu-satunya yang diderita Liverpool hingga pekan ke-19 Premier League musim ini. 2. Luis Suarez terlibat dalam 30 gol dalam 19 laga bersama Liverpool pada 2013/2014 Sebelum dipecahkan Mohamed Salah, rekor keterlibatan gol ini dipegang oleh Luis Suarez. Striker asal Uruguay ini tampil menggila bersama Liverpool di Premier League 2013/2014. Ia mampu menghasilkan kontribusi 30 gol dengan rincian 23 gol dn 7 assist. Suarez sejatinya sempat tidak bermain pada lima laga awal musim akibat hukuman. Namun, hal itu tak membuat kesuburannya hilang. Hebatnya, ia juga mampu mencetak hattrick dan quattrick dari kontribusi gol tersebut dan membawa Liverpool bersaing juara. Sayangnya, Liverpool terpeleset pada akhir musim dan gagal menjuarai Premier League 2013/2014. Meski demikian, Suarez tetap mendapatkan penghargaan pemain terbaik Premier League musim terssebut. Ia juga menyabet gelar top skor dengan total 31 gol 3. Erling Haaland membutuhkan 22 laga untuk terlibat dalam 30 gol Manchester City pada 2022/2023 Erling Haaland menjalani musim debut sangat impresif bersama Manchester City pada 2022/2023. Di Premier League, ia menjelma menjadi monster yang haus gol di depan gawang lawan. Kontribusi 30 gol mampudibuatnya setelah 22 kali bertanding. Secara perinci, Haaland membuat 25 gol dan 5 assist. Dari jumlah tersebut, memang lebih banyak gol. Ini menunjukkan ketajamannya sebagai striker yang ulung. Lebih hebat lagi, ia berhasil mencetak empat kali hattrick selama periode tersebut. Berkat kontribusinya ini, Haaland berperan besar membawa Manchester City menjuarai Premier League 2022/2023. Pada akhir musim, ia juga menggondol gelar top skor dengan rekor terbanyak, yakni berjumlah 36 gol. Ia pun terpilih sebagai pemain terbaik Premier League. Ketiga pemain di atas menunjukkan kontribusinya sebagai tumpuan gol bagi tim yang dibela. Kini, Mohamed Salah mempunyai peluang untuk mengukir rekor lainnya lagi dengan ketajamannya. Ambisinya kini membawa Liverpool menjuarai Premier League 2024/2025. Mampukah hal tersebut terwujud? Menarik dinantikan pada akhir musim nanti.