Wednesday, November 13, 2024

5 Sektor yang Perlu Ruben Amorim Perbaiki dari Permainan MU

Melalui laman resminya, Manchester United telah mengumumkan secara resmi Ruben Amorim sebagai pelatih baru menggantikan Erik ten Hag pada 11 November 2024. Kedatangannya sekaligus mengakhiri tugas Ruud van Nistelrooy sebagai manajer interim sejak pemecatan ten Hag. Amorim bakal menemui berbagai tugas berat dalam memperbaiki performa Manchester United pada 2024/2025. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan perubahan dan perbaikan dari segi skema permainan, performa pemain, dan hasil pertandingan. Pasalnya, Amorim dikenal sebagai pelatih yang memiliki filosofi sepak bola menyerang dengan pendekatan high pressing. Dilansir laman resmi Premier League, berikut lima sektor yang wajib diperbaiki Amorim di Manchester United. 1. Menanamkan identitas sepak bola Manchester United lewat sistem permainan Ruben Amorim diharapkan mampu melakukan tugas yang gagal dijalankan Erik ten Hag selama menangani Manchester United. Manajemen klub ingin punya identitas sepak bola dengan sistem permainan yang jelas, seperti halnya Manchester City asuhan Pep Guardiola dan Liverpool di era Juergen Klopp. Hal ini sebenarnya menjadi tujuan utama manajemen merekrut ten Hag dari Ajax Amsterdam pada musim panas 2022. Namun, pelatih asal Belanda itu gagal memenuhi ekspektasi manajemen. Dilansir The Mirror, ten Hag malah terang-terangan mengatakan Manchester United tidak bisa bermain seperti Ajax karena kualitas pemain yang berbeda. Amorim diharapkan mampu menanamkan filosofi permainan seperti klub sebelumnya, Sporting Lisbon. Namun, ia malah mengeluarkan pernyataan soal MU tidak bisa bermain bertahan dengan sistem tiga bek seperti Sporting Lisbon. Dilansir ESPN, Amorim mengatakan bakal menganalisis skuad MU dan menerapkan sistem permainan sesuai dengan kapasitas pemain. 2. Memperbaiki lini pertahanan yang mudah kebobolan Salah satu masalah utama Manchester United era ten Hag, yaitu mudah kebobolan. MU sudah kebobolan 12 kali dalam 11 pertandingan. Ten Hag berulang kali merombak komposisi beknya, tetapi masih saja sering kebobolan. Amorim yang memiliki sistem permainan menggunakan tiga bek diharapkan mampu membenahi masalah pertahanan MU. Akan tetapi, hanya Harry Maguire yang memiliki pengalaman bermain dengan sistem tiga bek di Timnas Inggris era Gareth Southgate. Amorim tentu perlu mewaspadai hal ini. Pasalnya, para pemain MU harus beradaptasi dari yang biasanya menggunakan sistem empat bek menjadi tiga pemain bertahan. 3. Memaksimalkan peran gelandang bertahan, terutama Manuel Ugarte Ruben Amorim juga perlu memaksimalkan potensi para gelandang bertahan MU. Sektor ini sering kali memberikan masalah kepada permainan Manchester United. Misalnya, Casemiro dan Kobbie Mainoo yang melakukan kesalahan berujung gol ketika MU kalah 0–3 dari Liverpool pada pekan ketiga EPL 2024/2025. Di sisi lain, Manuel Ugarte belum tampil maksimal sejak bergabung dari Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2024. Amorim disebut-sebut bakal membangkitkan potensi Ugarte di MU. Sebab, ia merupakan sosok yang mengorbitkan gelandang asal Uruguay itu di sepak bola Eropa bersama Sporting Lisbon. Ugarte pernah mencatat 178 tekel dan intersep berhasil saat bermain di Sporting Lisbon asuhan Ruben Amorim pada 2022/2023. 4. Memaksimalkan peran dua striker Manchester United Ruben Amorim juga perlu menyelesaikan masalah lini depan yang sulit mencetak gol. Ditambah lagi, dua striker Manchester United, Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee, masih belum tampil konsisten. Hojlund dan Zirkzee sama-sama baru mencetak 1 gol di EPL. Amorim diharapkan mampu meningkatkan kinerja lini depan MU, terutama kedua striker tersebut. Ia memiliki catatan bagus terkait memoles penyerang tajam. Amorim menjadi sosok yang membangkitkan potensi Viktor Gyokeres setelah gagal berkarier di Inggris bersama Brighton & Hove Albion dan Coventry City. Ditambah lagi, Hojlund bisa menerapkan sistem high pressing dan memotori serangan balik cepat dengan kecepatan dan kekuatan fisiknya. Amorim tentu dapat memaksimalkan potensi kedua pemain ini untuk bisa memaksimalkan peluang mencetak gol. 5. Membangkitkan performa Marcus Rashford dan Bruno Fernandes Selain masalah striker, Ruben Amorim diharapkan mampu menemukan solusi untuk membangkitkan performa Marcus Rashford dan Bruno Fernandes. Namun, ia menghadapi berbagai tantangan dalam memperbaiki sektor ini. Amorim terbiasa menerapkan sistem 3–4–3 di Sporting Lisbon. Skema tersebut cocok untuk karakter Rashford yang mengandalkan kecepatan dan tusukan dari sayap kiri. Akan tetapi, formasi tersebut membuat Bruno Fernandes kesulitan menemukan posisi terbaiknya. Sebab, ia merupakan playmaker bertipe nomor 10 yang biasa bermain di belakang striker dalam formasi 4–2–3–1. Amorim bisa saja memaksimalkan peran Fernandes dengan membuat variasi 3–4–3 menjadi 3–4–1–2. Fernandes dapat ditempatkan sebagai gelandang serang di belakang dua striker. Sementara itu, Rashford bisa bermain sebagai wing back kiri atau berduet dengan Hojlund atau Zirkzee di lini depan. Kelima tugas ini akan menjadi tantangan besar bagi Ruben Amorim di Manchester United. Salah satu mantan rekannya saat mengambil lisensi kepelatihan, Abel Xavier, mengakui kehebatan Amorim sebagai pelatih. Namun, Xavier mengingatkan yang bakal dihadapi Amorim di MU adalah ego para pemain bintang. Erik ten Hag gagal mengendalikan ego para pemain sehingga kehilangan kendali di ruang ganti. Mampukah Amorim menguasai ruang ganti sehingga para pemain mau menjalankan sistem permainannya?

No comments:

Post a Comment