POKER PELANGI - AGEN POKER, DEWA POKER, JUDI POKER, POKER ONLINE
Saturday, November 30, 2024
6 Perbedaan Jalan Cepat dan Lari, Bukan Cuma Teknik Dasar!
Tak sedikit yang memilih olahraga jalan cepat dan lari karena mudah dilakukan dan baik untuk kesehatan tubuh. Meski keduanya termasuk cabang olahraga atletik, ada beberapa faktor yang menjadi perbedaan jalan cepat dan lari.
Secara pengertian, lari merujuk pada gerakan melangkahkan kaki dengan cepat dengan kedua kaki tidak menjejak tanah. Sementara itu, jalan cepat merupakan teknik melangkah cepat ke depan dengan kaki yang konsisten menyentuh tanah.
Sebelum mencoba kedua cabang olahraga atletik ini, yuk simak enam perbedaan jalan cepat dan lari yang telah dirangkum IDN Times di bawah ini.
1. Teknik dasar
Perbedaan jalan cepat dan lari yang utama dapat dinilai dari teknik dasarnya. Pada jalan cepat, telapak kaki tidak pernah terputus dari menginjak tanah. Berbeda dengan jalan cepat, olahraga lari tidak mengharuskan pelari menjejak tanah sebab ada gerakan kaki melayang di udara dan melangkah. Selain itu, teknik dasar juga mempengaruhi jarak langkah di mana langkah yang dihasilkan olahraga lari jauh lebih lebar dibandingkan dengan jalan cepat.
2. Tumpuan
Teknik dasar mempengaruhi tumpuan yang digunakan pada olahraga. Ketika melakukan jalan cepat, seluruh bagian telapak kaki berfungsi sebagai tumpuan. Sebaliknya, bagian kaki yang dijadikan tumpuan lari adalah ujung jari kaki depan. Perbedaan jalan cepat dan lari ini berkaitan dengan kecepatan gerak yang dikeluarkan.
3. Kecepatan
Selain tumpuan, kecepatan juga menjadi aspek perbedaan jalan cepat dan lari selanjutnya. Jalan cepat cenderung bergerak lebih pelan dibandingkan lari. Hal ini dikarenakan saat berlari, pelari umumnya mengerahkan kecepatan maksimal untuk segera sampai ke garis finis.
4. Jarak tempuh
Perbedaan jalan cepat dan lari berikutnya ada pada jarak yang ditempuh atlet. Nomor lari yang dikompetisikan meliputi lari jarak pendek, menengah, jauh, lari halang rintang, dan lari marathon. Dengan begitu, lari memiliki jarak tempuh mulai dari 400 meter hingga 42 km tergantung nomor lari yang diikuti. Sementara itu, jarak tempuh jalan cepat di tingkat olimpiade terbagi dalam dua cabang, yaitu 20–50 km untuk putra dan 20 km untuk putri.
5. Jumlah kalori yang dibakar
Tak sedikit yang memilih olahraga jalan cepat dan lari untuk menurunkan berat badan sebab efektif membakar lemak berlebih. Alhasil, kedua olahraga ini mampu mempercepat proses diet.
Meski begitu, jumlah kalori yang dibakar menjadi faktor perbedaan jalan cepat dan lari yang penting kamu perhatikan. Melakukan jalan cepat selama 1 jam dengan kecepatan 3,5 mph hanya dapat membakar 314 kalori.
Di sisi lain, olahraga lari dapat membakar hampir dua kali lipat jumlah kalori dari jalan cepat. Berlari dengan kecepatan 1 km/jam dapat membakar 606 kalori. Dengan begitu, lari adalah pilihan yang lebih cermat untuk menurunkan berat badan.
6. Faktor risiko
Meski baik untuk melatih kekuatan jantung dan otot tubuh, ada faktor risiko yang tetap perlu diperhatikan. Hanya saja, ada perbedaan jalan cepat dan lari dalam hal risiko yang dapat ditimbulkan kedua olahraga atletik ini.
Karena dilakukan dengan kecepatan yang lebih besar, lari cenderung memiliki risiko cedera yang lebih tinggi. Bila tidak berhati-hati saat menjalani olahraga ini, cedera serius mulai dari terkilir hingga patah tulang bisa dialami pelari.
Risiko cedera yang lebih rendah menjadi keuntungan tersendiri ketika melakukan olahraga jalan cepat. Karenanya, olahraga ini meningkatkan aktivitas gerak demi gaya hidup yang lebih aktif.
Enam perbedaan jalan cepat dan lari di atas meliputi teknik gerak, tumpuan, kecepatan, jarak tempuh, jumlah kalori yang dibakar, dan faktor risiko. Mengetahui informasi di atas dapat membantumu menentukan pilihan olahraga yang tepat sesuai kebutuhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment